Kenaikan Harga Beras dan HamaTikus Mengguncang Kota Padang Panjang

Ilustrasi Beras. Foto by AndriMardiansyah
Sumber :

PadangHarga beras kualitas I dan kualitas II di seluruh negeri terus melonjak dalam tiga minggu terakhir, mengirimkan gelombang kekhawatiran di tengah dampak El Nino yang melanda secara nasional, sambil berhadapan dengan serangan hama tikus di wilayah Kota Padang Panjang dan sekitarnya.

Operasional Angkutan Barang KAI Divre II Sumatera Barat Meningkat 40 Persen 

Kabar ini diungkapkan oleh Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, dalam sebuah pernyataan tertulis Sabtu lalu. Ia menyebutkan bahwa kenaikan harga beras telah menjadi permasalahan nasional, dengan tingkat Sumatera Barat dibahas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tingkat Provinsi pada Kamis lalu.

Kenaikan harga beras tersebut telah mencatatkan beras kualitas I naik sebesar Rp125 per kilogram dari Rp17.375 menjadi Rp17.500/kg, sementara beras kualitas II naik Rp63 per kilogram dari Rp16.250 menjadi Rp16.313/kg.

Padang Panjang Raih Insentif Fiskal, Bukti Sukses Kendalikan Inflasi

Selama minggu ketiga bulan September ini, terdapat 23 komoditas yang mengalami fluktuasi harga. Tujuh komoditas mengalami kenaikan harga akibat berkurangnya pasokan di pasar, sementara 16 komoditas mengalami penurunan harga karena pasokan yang lebih melimpah.

"Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas seperti gula pasir, telur ayam kampung, telur itik, kacang tanah, dan buncis. Di sisi lain, beberapa komoditas seperti daging ayam broiler, cabai hijau, dan bawang merah mengalami penurunan harga," sebut Setdako, Putra Dewangga, dikutip Senin 18 September 2023. .

Pasokan Melimpah Picu Turunnya Harga 8 Komoditas Pangan di Padang Panjang

Kondisi ini memberikan tekanan lebih pada ekonomi domestik dan kesejahteraan masyarakat, sementara pemerintah bersama dengan lembaga terkait terus berupaya mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini di Kota Padang Panjang dan sekitarnya.

Hasil dari Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tingkat Provinsi tersebut, diungkapkan Putra telah menghasilkan sejumlah langkah yang akan diambil untuk menangani lonjakan harga beras.

Langkah tersebut seperti pemantauan harga dan ketersediaan beras di seluruh kabupaten dan kota melalui sidak pasar, peningkatan buffer stock pangan dengan penyimpanan dan penyediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), serta pengawasan jalur distribusi beras yang keluar Sumbar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan berbagai instansi terkait.

Selain itu Putra bilang, pasar murah beras bersubsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga akan diselenggarakan, bersamaan dengan upaya penjajakan subsidi transportasi.