Tragedi Siswa SD Tewas: Wawako Minta Orangtua Tidak Beri Kendaraan Tanpa SIM
- Padang VIVA
Padang – Seorang siswa sekolah dasar di Padang mengalami nasib tragis pada Senin kemarin ketika dia tertimpa tembok beton masjid saat sedang berwudhu. Beton tersebut roboh setelah terjangan sepeda motor yang dikendarai oleh seorang siswa SMP. Kejadian yang terjadi di Lubuk Minturun ini telah memunculkan keprihatinan dari berbagai pihak.
Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar, juga menyampaikan rasa prihatinnya terhadap tragedi ini.
"Saya turut berduka cita atas kejadian ini," ujar Ekos Albar pada Kamis kemarin, dalam keterangan resminya.
Untuk mencegah terulangnya tragedi serupa, Ekos Albar memberikan imbauan kepada semua orangtua untuk tidak memberikan kendaraan bermotor kepada anak-anak mereka, terutama kepada siswa sekolah yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Untuk mencegah kejadian seperti ini terulang, saya mengimbau kepada orangtua agar tidak memberikan kendaraan bermotor kepada anak-anak yang belum memiliki SIM," kata Ekos Albar.
Diketahui, kejadian tragis di Lubuk Minturun terjadi saat waktu Salat Ashar. Korban, seorang siswa SD bernama Gian Septiawan Ardani (8), meninggal dunia akibat insiden ini. Sementara itu, siswa SMP yang menabrak dinding tembok tersebut dikenal dengan inisial MHA (13).