Kemenag Kirim 20 Dai-Daiyah ke UEA untuk Kenalkan Moderasi Beragama

Delegasi Indonesia di UEA
Sumber :
  • Kemenag RI

Padang – Kementerian Agama (Kemenag) mengirimkan 20 dai-daiyah ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengikuti Daurah Tadrib Du'at di Abu Dhabi. Kegiatan yang diselenggarakan Urusan Agama Islam UEA ini berlangsung sejak 6  hingga 21 Januari 2024.

Kemenag Sumbar Peringatkan Masyarakat Tentang Penipuan Visa Haji

Delegasi Indonesia ini merupakan perwakilan dari Ormas Islam, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren, Penyuluh Agama Islam, hingga Majelis Dai Kebangsaan yang merupakan alumni peserta Bimtek Penceramah Agama Islam.

Kepala Subdit Dakwah dan Hari Besar Islam (HBI), Kemenag, Andi Yasri mengatakan, dai dan daiyah yang diutus ke UEA juga menjadi duta Indonesia untuk mengenalkan konsep moderasi beragama.

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

"Mereka akan menjelaskan bagaimana berdakwah dengan sikap dan bertindak secara moderat, yakni menempatkan sesuatu sesuai porsinya, mengedepankan toleransi serta penghargaan dalam beragama," kata Andi Yasri dikutip dari siaran resminya, Sabtu 20 Januari 2024.

Andi menegaskan, setiap delegasi harus mengaktualisasikan ilmu yang didapat dari kegiatan tersebut melalui karya tulis.

Pekan Kedua Mei, Jemaah Haji Sumbar Diterbangkan ke Tanah Suci

"Melalui kegiatan ini, kami (Kemenag) dengan Lembaga Otoritas Urusan Agama Islam dan Wakaf UEA bertujuan memperkuat kerja sama di bidang pengembangan kapasitas imam masjid, khatib, dan muftih melalui berbagai kegiatan dan kunjungan," ujarnya.

Terpisah, Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Dakwah dan HBI, Subhan Nur Mahmud mengatakan, pihaknya juga melakukan kunjungan ke tempat para imam masjid asal Indonesia yang bertugas di UEA.

"Kami juga menemui para imam masjid asal Indonesia yang tinggal di sini, melihat fasilitas tempat tinggalnya, serta memastikan kesejahteraannya. Kami bersyukur fasilitasnya sangat layak," kata Subhan.

Subhan menyebut, setiap tahun Kemenag mengirimkan imam masjid ke UEA melalui seleksi yang ketat. Ia berharap, melalui program tersebut, para imam masjid memperluas jaringan internasional.

"Kesempatan bagi imam masjid Indonesia memperluas jaringan internasional, mengenalkan konsep moderasi beragama ke dunia, dan melalui berbagai kegiatan bisa mendukung kerja sama yang kuat antarbangsa," tutupnya.