Erupsi Gunung Marapi Kembali Terjadi, Status Siaga Tetap Berlaku

Erupsi Marapi
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pada hari Selasa 13 Februari 2024, pukul 08.53 WIB. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.9 milimeter dan durasi sekitar 28 detik.

Gunungapi Ruang Kembali Naik Level Awas

Menurut Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi, meskipun erupsi terjadi, ketinggian kolom abu vulkanik tidak teramati. Visual Gunung Marapi juga tidak terlihat karena tertutup kabut.

"Visual Gunung tidak teramati, tertutup kabut. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,"kata Ahmad Rifandi, Selasa 13 Februari 2024.

Update Gempa Garut: 267 Bangunan Rumah Dilaporkan Rusak

Malam tadi kata Ahmad, pukul 22.59 WIB, sempat terekam visual sinar api dari kawah Verbeek. Adanya sinar api, merupakan hal biasa terjadi disaat aktivitas gunungapi sedang mengalami erupsi atau letusan.    

"Kondisi itu hal biasa. Saat ini Marapi masih berada pada Status Level III  atau siaga,"ujar Ahmad.

Naik Level Awas, Warga Dilarang Dekati Radius 6 Kilometer Dari Puncak Gunung Ruang

Ahmad menambahkan, seiring masih berlakunya status siaga, maka direkomendasikan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 kilometer dari pusat erupsi  atau Kawah Verbeek Gunung Marapi.

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh,"tutup Ahmad

 

Ahmad bilang, sepanjang bulan Februari 2024, Gunung Marapi sudah mengalami kejadian letusan sebanyak 23 kali dan hembusan 243. Masyarakat kita imbau juga untuk tidak menyebar narasi-narasi bohong dan menjaga kondusivitas ditengah masyarakat.