Geram Pelajar di Padang Tawuran, Mahyeldi Minta Tanggungjawab Sekolah

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah. FOTO/Istimewa
Sumber :

Padang – Dalam seminggu terakhir, peristiwa tawuran antar pelajar kembali sering terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Ekonomi Belum Stabil, Solok Selatan Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan

Salah satu tawuran antar pelajar yang mendapat sorotan Gubernur Sumbar, Mahyeldi yakni tawuran yang terjadi di depan SMKN 1 Padang, pada Kamis, (28/7) lalu.

“Walau ada, tidak begitu banyak terjadinya tawuran pelajar. Perlu pengendalian agar tidak terjadi lagi tawuran pelajar. Jika di sekolah, kepala sekolah harus bisa mengendalikannya,” tegas Mahyeldi.

Hari Ini Partai Gerindra Sumbar Buka Pendaftaran Cakada

Terkait tawuran ini, kata Mahyeldi, kepala sekolah harus bertanggung jawab tentang prilaku siswa yang berada di sekolah. Selain itu, orang tua juga mempunyai tanggung jawab jika anak-anak berada di rumah.

“Orang tua harus bisa menjaga anaknya di rumah. Namun yang penting, peran serta masyarakat agar tidak terjadi lagi tawuran pelajar,” ujarnya.

Kasus Kematian Akibat Diare di Pesisir Selatan Terus Bertambah

Salah satu caranya, sebut Mahyeldi, tempat aktivitas pelajar harus terus diperhatikan. Hal ini bentuk kepedulian bersama demi tumbuh kembang anak, atau generasi muda Minang.

“Generasi muda harus diajak ke sekolah, surau dan rumah. Ketiga tempat ini harus bersinergi dalam hal pengawasan aktifitas anak,” tambahnya.

Saat disinggung pendidikan karakter tidak memberikan efek kepada pelajar, Mahyeldi menjelaskan semua program yang dilaksanakan harusnya menciptakan pendidikan karakter.

"Jika di sekolah, guru-guru mempunyai peranan. Jika di rumah keluarga yang berperan, dan di lingkungan fungsi ninik mamak, penghulu harus mengambil peran dalam pendidikan karakter ini," jelasnya.

Sebelumnya, beredar video di media sosial, aksi tawuran pelajar terjadi di depan SMK Negeri 1 Padang, di Jalan Mahmud Yunus, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Kamis, (28/7) sekitar pukul 13.00 WIB.

Bermula saat siswa SMK N 1 Padang istirahat siang. Kemudian sejumlah siswa dari sekolah lain secara tiba-tiba datang menyerang siswa SMK N 1 Padang yang berada di luar pekarangan sekolah. Sejumlah siswa menggunakan senjata tajam (sajam).