Indonesia-Australia Perpanjang Kerjasama di Bidang Penanggulangan Bencana

Mou Indonesia dan Australia
Sumber :
  • Humas BNPB

Padang – Ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Rabu kemarin di Banda Aceh, Pemerintah Indonesia dan Australia memperpanjang kerja sama di bidang Penanggulangan Bencana

BNPB Siapkan Pos Pengungsian Tambahan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Rustian menyebut bahwa, kerja sama penanggulangan bencana ini merupakan perpanjangan untuk kurun waktu 2 tahun, dari 2024 hingga 2026. 

Program kolaborasi dua belah pihak atau dikenal dengan SIAP SIAGA ini kata Rustian, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam mencegah, mempersiapkan, menangani dan memulihkan diri dari bencana. 

Gunungapi Iya di Ende Naik Status Level III

"Kerja sama ini juga turut memperkuat relasi dua belah pihak dalam isu-isu kemanusiaan,"kata Rustian, Kamis 10 Oktober 2024. 

Menurut Rustian, pihaknya mengharapkan adanya keluaran besar dari tujuan kerja sama ini sehingga mampu memperkuat sistem organisasi BNPB yang menghasilkan kepemimpinan manajemen risiko bencana yang lebih baik.

Kepala BNPB Pastikan Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Berjalan Baik

“Kerja sama juga untuk memperkuat kapasitas manajemen risiko bencana sub-nasional dan ketahanan masyarakat,” ujar Rustian 

Di samping itu kata Rustian, BNPB sebagai focal point dalam penanggulangan bencana berkeinginan untuk memperkuat pembelajaran, inovasi dan inklusi dalam manajemen risiko bencana. 

Rustian menambahkan, kerja sama penanggulangan bencana dapat mempertimbangkan adanya pengembangan ke daerah lain karena program pada wilayah yang sudah kuat secara sumber daya manusia dan pendanaan perlu dialihkan kepada wilayah lain, seperti Sulawesi yang juga rawan, IKN, serta Papua dan Ambon di timur Indonesia. 

Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia Gita Kamath menyampaikan, kemitraan yang sudah terbangun pada 2005 silam ini telah memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Australia, khususnya dalam konteks upaya-upaya kemanusiaan. 

Gita Kamath menyebutkan kerja sama tersebut dilakukan pemerintahnya setelah katastrofe tsunami Aceh pada Desember 2004.