Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba 

Bantuan Kemanusiaan Dari Pemerintah Indonesia
Sumber :
  • Humas BNPB

Padang – Kepala BNPB Letjen TNI, Suharyanto menyebut bahwa bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk rakyat Palestina melalui Pemerintah Yordania, sudah mendarat di Bandara Queen Alia-Jordan pada Minggu kemarin.

BNPB Siapkan Pos Pengungsian Tambahan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Kata Suharyanto, bantuan kemanusiaan senilai kurang lebih USD 1 Juta tersebut, bahkan sudah diturunkan dari lambung pesawat dan siap di distribusikan.

Dijelaskan Suharyanto, bantuan kemanusiaan seberat kurang lebih 52,69 ton tersebut terdiri dari 18 jenis barang-barang kebutuhan seperti makanan siap saji, mie instan, selimut, tenda keluarga, pakaian, obat-obatan, dan berbagai kebutuhan hidup lainnya. Ikut serta pula bantuan kemanusiaan dari Baznas senilai USD 31.887 berupa jaket, selimut dan kantong tidur. 

Gunungapi Iya di Ende Naik Status Level III

"Selanjutnya barang-barang bantuan tersebut akan dikirimkan oleh JHCO ke Jalur Gaza, Palestina. BNPB berkomitmen memantau perkembangan situasi dan kondisi agar bantuan kemanusiaan dapat diterima dengan baik oleh rakyat Palestina,"kata Suharyanto dikutip dari keterangan resminya, Kamis 24 Oktober 2024.

Dengan sampainya bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina melalui Yordania ini, menurut Suharyanto, tim delegasi telah menyelesaikan misi bantuan kemanusiaan untuk tiga negara yakni Yaman, Sudan dan Palestina. 

Kepala BNPB Pastikan Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Berjalan Baik

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melepas bantuan kemanusiaan dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Senin 14 Oktober 2024.

Pengiriman bantuan kepada negara sahabat ini, merupakan pengiriman yang ke-14 dalam kurun dua tahun terakhir. Suharyanto berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi negara-negara sahabat.

"Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan penderitaan yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita di Yaman, Sudan, dan Palestina," tutup Suharyanto.