Sosialisasi Penguatan Imunisasi di Bukittinggi, Ade Rezki: Upaya Mengatasi Penyakit di Kalangan Anak
- Ade Suhendra
Padang – Dalam rangka memperkuat imunisasi sebagai langkah pencegahan penyakit menular berbahaya, Anggota DPR RI Komisi IX, Ade Rezki Pratama bersama Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menggelar sosialisasi di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Pjs Walikota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, Ketua Tim Kerja Imunisasi Usia Sekolah dan Sumber Daya Manusia Kemenkes RI, dr. Lily Banonah Rivai, serta para kepala dinas dan camat se-Kota Bukittinggi.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk anak-anak, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Dalam undang-undang tersebut, dijelaskan bahwa setiap bayi dan anak berhak mendapatkan imunisasi, yang harus didukung oleh keluarga, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ade Rezki Pratama dalam sambutannya menegaskan bahwa kemajuan suatu negara sangat bergantung pada kualitas generasi penerusnya.
"Menjaga kesehatan anak-anak bangsa adalah tugas bersama kita, agar mereka sehat, kuat, dan terbebas dari ancaman penyakit menular," ujarnya.
Selain itu, dalam upaya menanggulangi penyakit menular, transformasi kesehatan yang sedang dilakukan Kementerian Kesehatan mencakup enam pilar utama, salah satunya adalah transformasi layanan primer.
"Program imunisasi masuk dalam upaya pencegahan primer, dengan penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan memperluas cakupan imunisasi secara merata di seluruh Indonesia," katanya.
Menurutnya, imunisasi adalah langkah untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, sehingga seseorang tidak mudah terinfeksi atau hanya mengalami gejala ringan jika terkena penyakit tersebut di kemudian hari.
"Imunisasi yang lengkap dan tepat waktu menjadi kunci penting dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, dibahas pula pentingnya manajemen rantai dingin vaksin yang baik untuk memastikan kualitas vaksin tetap terjaga.
Penyimpanan vaksin harus sesuai dengan klasifikasinya, baik itu yang sensitif terhadap suhu dingin maupun panas dan peralatan rantai dingin vaksin juga harus selalu dipelihara agar berfungsi dengan optimal.
Beberapa langkah penting yang juga ditekankan adalah pemutakhiran data inventory peralatan rantai dingin vaksin setiap tahun, serta penginputan transaksi vaksin dalam aplikasi SMILE untuk memantau kondisi vaksin di seluruh wilayah kerja.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, drg. Reza Fadli, Kepala Dinkes Kota Bukittinggi, Linda Faroza, serta pengelola imunisasi dari Dinkes Bukittinggi, Susanti, SKM.,MKM, yang turut memberikan informasi terkait pelaksanaan imunisasi di tingkat lokal.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya imunisasi untuk melindungi generasi muda dari penyakit menular dan dapat mendukung program pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif.