ANS Japanese Academy Siap Tampung TKI Dari Sumatra Barat
Padang – Pendiri ANS Japanese Academy, Kotaro Matsuzaki dan Hidayat Hanawa menyebut, jika pihaknya siap menampung Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumatra Barat untuk dikirim ke Negeri Sakura dengan pola dan sistem yang berbeda. Yang ditampung dan dikirm ke Jepang kata Kotaro, adalah lulusan SMK. Sehingga, selain dapat bekerja, juga bisa melanjutkan pendidikan.
“Kami menerima lulusan SMK untuk dikirim bekerja di Jepang sekaligus sekolah. Melalui ANS Japanese Academy, siswa yang dikirim ke Jepang akan didaftarkan di akademi sekaligus bekerja di perusahaan yang sudah bekerjasama. Jadi yang bersangkutan, bisa membiayai sekolahnya sendiri dari penghasilannya bekerja. Upah minimal lulusan SMK Rp15 juta perbulan," kata Hidayat Hanawa melalui keterangan resmi yang diterima, Senin 11 Juli 2022.
Menurut Hidayat yang sudah 25 tahun tinggal di Jepang, pihaknya sangat membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. ANS Japanese Academy kata Hidayat, memiliki impian bagaimana tenaga kerja tak hanya dapat Yen, tapi juga dapat gelar degree atau sarjana sekaligus hidayah. Karena kita, bekali juga dengan moral keislaman. Ini beda dengan pengiriman tenaga kerja biasa," ujar Hariyadi.
Kotaro Matsuzaki menambahkan, kunci dari siapa saja yang bisa mengikuti program di ANS Japanese Academy ini adalah bahasa Jepang. Menurutnya, lulusan SMK jurusan apa saja dan berapapun, siap ditampung. Yang penting dibekali bahasa Jepang.
"Perusahaan kami berpusat di Hamamatsu, kota industri tempat diproduksinya berbagai merek otomotif terkenal di dunia. Yang jadi perhatian pada tenaga kerja asing adalah bahasa. Tapi dari Indonesia, rata-rata bahasa Jepangnya cukup baik, karena itu kita coba jalin kerjasama ini," tutup Kotaro Matsuzaki.
Sebelumnya, Investor asal Jepang bernama Kotaro Matsuzaki berencana membangun pembangkit listrik tenaga bio energi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Selain itu, pengusaha sekaligus penggiat pendidikan dan pariwisata asal Negeri Sakura itu juga berencana mengembangkan objek wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta dan menjalin kerjasama pengiriman tenaga kerja ke Jepang.