Kemendikbudristek Terbitkan 27 Izin Pembukaan Program Studi D-2

Penyerahan SK Prodi D-2 Jalur. Sumber Foto/Kemendikbudristek
Sumber :

“Secara total masa perkuliahan pada program D-2 Jalur Cepat ditempuh selama tiga semester atau satu semester lebih singkat daripada perkuliahan pada program D-2 Regular. Komposisinya, satu semester perkuliahan di kelas untuk memahami teori dan konsep, dan dua semester berikutnya merupakan kegiatan magang di Industri,” jelas Wikan. 

Kemendikbudristek Beri Penghargaan Guru Kreatif yang Inovasikan Kurikulum Merdeka

Dengan konsep ini, kata Wikan maka lulusan D-2 Jalur Cepat akan lebih kompeten dan berfokus pada keterampilan tertentu. “Kompetensi tidak hanya hard skills, namun lebih pada soft skills, karakter, sikap, kepemimpinan dan kesiapan bekerja. Lulusan juga disiapkan pula menjadi wirausaha, apabila passion-nya menjadi pengusaha,” kata Wikan.

“Sejak kelas satu, siswa-siswa SMK yang bermitra dengan Prodi D-2 sudah diajar oleh tiga jenis guru yaitu guru SMK, dosen politeknik, dan praktisi dari dunia usaha dan industri.  Nah, capaian pembelajaran selama di SMK tersebut akan diakui setara 18 SKS oleh politeknik, sehingga bisa memangkas waktu pembelajaran dari empat semester menjadi tiga semester pada D-2 Jalur Cepat,” papar Wikan. 

Indonesia Ajak Seluruh Negara Unesco Utamakan Perdamaian

Skema kolaborasi segitiga ini, lanjutnya, terbukti berhasil pada pendidikan vokasi, seperti yang telah dilakukan oleh Politeknik Negeri Madiun, yang menggandeng beberapa SMK Jurusan Teknik Mesin dan menjalin kerja sama dengan PT INKA. Dari kolaborasi tersebut, Politeknik Negeri Madiun dan SMK sudah berhasil mendapat pekerjaan dari PT. INKA berupa kontrak pesanan spare part kereta api.

“Ini suatu konsep yang sangat luar biasa karena SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi tidak sekedar belajar teori tapi bahkan  menjadi lengan produksi atau mata rantai dari sebuah industri yang skalanya nasional,” ungkap Wikan.

10th Interregional National Commissions for UNESCO: KNIU Dorong Inisiatif Berkelanjutan

Kolaborasi antara Politeknik Vokasi dengan SMK juga akan memberikan kemerdekaan bagi para pelajar SMK untuk melanjutkan ke jenjang D2 Jalur Cepat.  Karena, para siswa membutuhkan gelar ini untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih kompetitif dan kredibilitas di berbagai industri. “Semangat ini sangat sesuai dengan visi Merdeka Belajar, yang diusung oleh Kemendikudristek,” pungkas Wikan.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada saat peluncuran 'Kampus Merdeka Vokasi' beberapa waktu lalu mengatakan, visi pemerintah adalah memastikan integrasi antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja menjadi semakin erat. Keeratan tersebut menurut Menteri Nadiem, tidak sebatas penandatangan kerja sama, tetapi dalam sebuah definisi baru yaitu sinkronisasi dari berbagai perguruan tinggi dan program studi, dengan industri.

Halaman Selanjutnya
img_title