Ekologi Dan Prilaku Buaya Muara

Ilustrasi Buaya Muara.Foto/Andri Mardiansyah
Sumber :

Ardi menjelaskan, sarang buaya muara biasa berada di daerah yang terbuka atau di daerah yg berlumpur dengan sedikit atau tanpa vegetasi di sekitarnya sehingga, dapat terekpose langsung oleh sinar matahari yang dapat membantu proses menetasnya telur buaya.  

“Sarang buaya ini, panjangnya sekitar 175 centimeter dan tingginya kisaran 50 centimeter. Sarang buaya, biasanya terdiri dari tumpukan lumpur, ranting-ranting dan dedaunan,”kata Ardi menambahkan.

Lebih lanjut Ardi, usai membuat sarang, buaya betina biasanya akan bertelur. Jumlah telur buaya sekitar 40 sampai 60 butir dengan kemungkinan menetas hanya 50 persen dari jumlah telurnya. 

Jenis kelamin anak buaya, sangat ditentukan oleh suhu udara. Suhu udara 30 derajat celcius, biasanya menghasilkan anak buaya betina dan suhu lebih dari 30 derajat celcius, akan menghasilkan buaya jantan.

Ardi menambahkan, buaya betina akan berada di sekitar sarang sampai telur menetas dalam rentang waktu 75 hari hingga 109 hari. Tujuannya, selain menjaga telur dari predator, betina juga terus menjaga agar telur selalu basah. 

Pada masa ini, maka buaya betina akan sering berada di permukaan dan sekitar sarang.  Untuk menghindari konflik dengan manusia masa bertelur dan menunggu telur menetas ini harus dihindari oleh manusia dengan tidak berada di sekitar sarangnya. 

Ilustrasi Buaya Muara. Foto/Andri Mardiansyah

Ilustrasi Buaya Muara. Foto/Andri Mardiansyah

Photo :
  • -