Siamang Jon-Cimung Dilepasliarkan di SM Isau-Isau Lahat

Proses lepasliar
Sumber :
  • Humas KLHK

Padang – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama dengan The Aspinall Foundation–Indonesia Programme (TAF–IP) melepasliarkan sepasang siamang (Symphalangus syndactylus) di Suaka Margasatwa (SM) Isau-Isau, Lahat, Sumatera Selatan pada Sabtu kemarin.

Banjir Tiga Kecamatan di Musi Rawas Utara Berangsur Surut

Pelepasliaran ini merupakan bagian dari program kerjasama konservasi primata endemik Sumatera antara Direktorat Jenderal, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem–Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan TAF–IP yang sudah berjalan sejak tahun 2022.

Kedua siamang yang dilepasliarkan tersebut bernama Jon dan Cimung. Jon merupakan siamang jantan berusia sekitar 7 tahun 4 bulan, sedangkan Cimung merupakan siamang betina berusia sekitar 5 tahun 9 bulan.

Banjir Bandang Terjang Musi Rawas Utara

Kedua siamang tersebut merupakan hasil serahan sukarela dari warga Bandung, Jawa Barat yang ditranslokasikan ke Pusat Rehabilitasi Satwa (PRS) Punti Kayu, Palembang.

Setelah menjalani proses rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan, kedua siamang tersebut dinyatakan dalam kondisi siap dan layak dilepasliarkan ke habitat alaminya. Pemeriksaan kesehatan satwa meliputi kondisi fisik, apakah telah sehat secara fisik dan bebas dari penyakit, serta pemeriksaan sifat atau karakter liar satwa.

Dua Kelahiran Baru Orangutan Kalimantan di TN Betung Kerihun, Harapan Baru Konservasi dan Kolaborasi

Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata menyampaikan bahwa tujuan utama program pelepasliaran ini adalah untuk meningkatkan populasi siamang di habitatnya. Harapannya, kedua siamang tersebut mampu beradaptasi dan berkembang biak di SM Isau-Isau seperti beberapa pasangan yang telah dilepasliarkan sebelumnya.

“Kami berharap pelepasliaran ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian siamang. Siamang merupakan satwa kebanggaan Sumatera yang harus dilestarikan. Siamang yang pernah dipelihara perlu proses panjang untuk kembali hidup di habitat alaminya," ujar Ujang dikutip dari siaran persnya, Minggu 25 Desember 2023.

Halaman Selanjutnya
img_title