Lahan Eks Tambang Batu Bara Sawahlunto Disulap Jadi Taman Kehati

Ilustrasi Kota Sawahlunto. Foto by Andri Mardiansyah
Sumber :

Pemerintah Kota Sawahunto telah menyetujui penggunaan lahan seluas 24,28 hektar dimana untuk tahap awal KEHATI akan membangun seluas kurang lebih 5 hektare. 

Pencanangan Taman Kehati di Sawahlunto, direncanakan akan diselenggarakan pada 8 Juni 2022 dan dikaitkan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup (5 Juni) serta ulang tahun Emil Salim.

Sebagai pendiri KEHATI, Emil Salim berpesan bahwa rakyat yang menderita akibat pola pembangunan resource exploitative di masa lalu, saat ini melalui upaya pelestarian keanekaragaman hayati, menjadi resource enrichment. 

“Alam Sawahlunto kita pulihkan, pikiran manusia juga kita pulihkan. Ini adalah jawaban atas terkurasnya sumber daya alam Sawahlunto,”kata Emil Salim, Selasa 17 Mei 2022

Pembangunan Taman Kehati ini, diharapkan dapat mendorong berkembangnya model pembangunan di kawasan bekas tambang yang berwawasan lingkungan dan menjadi sarana bermanfaat bagi masyarakat. 

Dijelaskannya, salah satu komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati adalah melalui konservasi in-situ dan ex-situ, salah satunya dengan pembangunan taman keanekaragaman hayati (taman kehati). 

Taman Kehati, diketahui merupakan kawasan pencadangan sumber daya hayati lokal di luar kawasan hutan . Taman Kehati bertujuan mempertahankan tanaman lokal dari kepunahan, mendorong kembalinya habitat hewan-hewan, serta memiliki nilai ekonomis untuk pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan hasil tanaman seperti untuk obat-obatan, sumber pangan, dan sebagainya. Selain itu, Taman kehati  menjadi penting karena pembangunannya mengacu kepada siklus kehidupan yang ada di dalam sebuah ekosistem.