Nama Harimau Ini Diganti
Padang – "Perilaku Harimau Sumatera mengikuti kendaraan bisa dikatakan tidak normal," demikian kata Ade Putra, Pengendali Ekosistem Hutan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memulai percakapan pada Jumat dini hari,16 Juli 2021 itu.
Full tim dibawah komando Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumatera Barat, Khairi Ramadhan saat itu, bergerak untuk melakukan berbagai upaya penanganan konflik.
Beredarnya video amatir yang menampilkan visual seekor Harimau Sumatera, muncul dan berlari kecil mengikuti laju kendaraan di area perkebunan sawit yang dikelola PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS), Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat, menjadi dasar operasi penanganan konflik itu.
Dua unit Box Trap atau kandang jebak pun dipasang sebagai opsi terakhir. Harimau itu harus ditangkap sebagai upaya terakhir yang diambil untuk menghindari konflik berkepanjangan.
Sebab, opsi penggiringan atau penghalauan si Ampang Limo ini menuju kawasan hutan, mustahil berhasil dilakukan. Jarak antara kebun sawit dengan pinggiran hutan terdekat, cukup jauh. Buang-buang tenaga. Belum lagi melewati pula beberapa titik pemukiman penduduk, risiko Human Tiger Conflict jadi lebih tinggi.
Minggu 18 Juli 2021, merupakan hari keempat, Harimau Sumatera ini pun, belum juga tertangkap. Berputar-putar saja dia disekitar kandang jebak, siang dan malam, belum selera dia dengan umpan kambing itu. Kekhawatiran Harimau Sumatera ini bergerak ke arah pemukiman mulai muncul. Bikin tidur tim tak nyaman, begitu benarlah.
Barulah dihari kelima, Senin pagi 19 Juli 2024 pintu kandang jebak tampak jelas sudah berubah posisi. Harimau ini pun ada didalamnya. Terperangkap dia, menanti takdir dievakuasi. Betina jenis kelaminnya, sungguh cantik rupanya. Auman nya pun merdu meski bikin lemas lutut.