KLB PSSI Dipercepat, DPR: Nama Yang Dekat Kekuasaan Akan Muncul

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf
Sumber :
  • VIVA/ Dede Idrus

Padang – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengambil keputusan mengejutkan dengan mempercepat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan itu diambil setelah PSSI menggelar rapat Exco di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.

Dikutip dari VIVA.CO.ID, PSSI memutuskan percepatan KLB karena tidak ingin adanya perpecahan menyusul adanya surat dari dari dua anggotanya yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf memberikan tanggapan mengenai percepatan KLB. Menurutnya, dengan keputusan KLB membuat lega para pemangku jabatan di PSSI.  

Mengingat, pengurus PSSI mengemban beban yang berat pasca tragedi berdarah di Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 135 orang.

"Memang kan kalau kongres luar biasa PSSI ini diikuti oleh klub-klub, sudah pasti lah, dari klub diikuti dan ada beberapa kawan kawan di Exco ini mengatakan mereka cukup lega karena beban sekali dengan kondisi kemarin itu sangat berat," ujar Dede Yusuf kepada wartawan di Bandung, Sabtu 29 Oktober 2022.

Dede tidak menyebutkan siapa sosok yang tepat untuk memimpin PSSI, meski dalam KLB ada agenda pergantian ketua umum beserta jajarannya.

Akan tetapi, mantan wakil Gubernur Jawa Barat ini memprediksi ketua umum PSSI baru merupakan orang yang sudah lama terjun di sepakbola Indonesia.  

"Kalau pun tahu gak mungkin saya bicarakan saat ini, harus secara resmi. Tetapi, kawan-kawan tahu lah kira-kira orang yang terjun di olahraga atau di sepak bola, mungkin pasti nama nama itu akan muncul," ungkapnya.

"Gak ada (kriteria khusus), kan kalau PSSI ini boleh dikatakan dekat dengan kekuasaan. Menurut saya nanti (nama) yang muncul yang dekat dengan kekuasaan," terang Dede.  

Dede mengaku tidak bisa ikut campur dalam pemilihan pengurus baru di KLB. Namun, dia berharap pengurus baru bisa melakukan perubahan yang lebih baik untuk sepakbola Indonesia.

"Bagi kami itu gak bisa ikut campur, ya kan. Poinnya bisakah melakukan perubahan menjadi lebih baik, begitu. Kalau saya di DPR kan melihat dari sisi legislasinya, aturannya," katanya.

"Siapapun yang dipilih silakan saja, itu kan internal mereka. Mau muncul dari pemilik klub pun, muncul dari siapapun silakan saja tetapi pasti berkepentingan di dunia sepakbola," lanjutnya.