Jejaring Sumatera Desak Presiden Matikan Operasional PLTU Batu Bara

- Doc. LBH Padang
“Perencanaan transisi dalam hal ini JETP, harus dibangun dengan konsultasi publik, termasuk dengan masyarakat terdampak PLTU di Sumatera. Transisi energi yang adil dan berkelanjutan hanya bisa dicapai dengan partisipasi publik dan proses yang bottom-up,”kata Ashov.
Dia bilang, sejumlah PLTU batu bara yang saat ini beroperasi dan dirasakan dampak buruknya oleh warga antara lain PLTU batubara Nagan Raya, PLTU batubara Tenayan Raya, PLTU batubara Ombilin, PLTU batubara Pangkalan Susu, PLTU batubara Keban Agung, PLTU batubara Sumsel 1, PLTU batubara Teluk Sepang, PLTU batubara Sebalang.
Senada, Direktur Yayasan Srikandi Lestari, Sumiati Surbakti mengatakan sudah selayaknya semua PLTU yang berbahan bakar batu bara ditutup. Rusaknya lingkungan mempunyai efek domino salah satunya menyebabkan kemiskinan pada masyarakat di tingkat tapak yang pada akhirnya mereka terpaksa masuk dalam lingkaran perbudakan modern.
Ia menegaskan, PLTU batubara harus segera ditutup karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Seperti halnya yang terjadi pada masyarakat yang ada di lingkar PLTU Batubara Pangkalan Susu Sumatera Utara.
"Rakyat kehilangan mata pencaharian di laut, hasil tanaman menyusut sehingga pensiun dini atau early retirement bagi PLTU batu abra merupakan keputusan yang layak untuk segera direalisasikan juga merehabilitasi lingkungan pesisir yang hancur,"tutupnya.