Cegah Risiko Bencana, BPBD Sumbar Kembali Bentuk 10 Destana
Kendati begitu, menurut Kalaksa BPBD Sumbar ini,, segala upaya peningkatan kesiapan masyarakat dan Pemda dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana penting dilakukan.
Salah satunya, sebut Jumaidi, melakukan mitigasi bencana, penyusunan rencana kontingensi, pelatihan dan edukasi masyarakat, serta menyiapkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dalam upaya menurunkan risiko (dampak).
"Namun yang paling penting itu, membangun sinergisitas, koordinasi dengan semua stake holder dalam meningkatkan pemahaman, mulai dari pra bencana, tanggap bencana, hingga pascabencana," imbuhnya.
Semua itu, lanjutnya, juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada 22 Februari 2022 lalu. Semua pihak harus siaga, antisipatif, responsif, dan adaptif berorientasi pada pencegahan terjadinya bencana.
Kemudian, hal serupa juga pernah dilontarkan Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam sejumlah pertamuan. Semua stake holder diingatkan harus bersinergi dan kolaborasi dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
"Nah, Destana inilah yang kita harapkan, agar berupaya bisa mengurangi risiko bencana di nagari, desa, atau kelurahan di setiap kabupaten dan kota," jelas Jumaidi.
Mantan Kadinsos Sumbar ini berpendapat, tujuan Destana ini meningkatkan peran masyarakat, kapasitas kelembagaan, aparatur, dan kerjasama di nagari, desa, atau kelurahan dalam mengelola sumber daya alam untuk mengurangi risiko bencana.