Semen Padang Raih Pengakuan Dunia: Arsip Indarung I Jadi MOWCAP UNESCO

Pemberian Pengakuan MOWCAP oleh UNESCO
Sumber :
  • Humas Semen Padang

Padang – Sejarah gemilang PT Semen Padang kembali terukir. Arsip Pabrik Indarung I periode 1910-1972 resmi ditetapkan sebagai Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP) oleh UNESCO

Pengakuan bergengsi ini diraih dalam acara 10th MOWCAP General Meeting yang digelar di Ulaanbaatar, Mongolia yang dihelat pada Rabu kemarin.

"Ini adalah sebuah kebanggaan bagi keluarga besar Semen Padang. Penetapan Pabrik Indarung I sebagai MOWCAP menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menjaga dan melestarikan sejarah panjang perusahaan yang kini berusia 114 tahun," kata Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, Jumat 10 Mei 2024

Lebih lanjut, Indrieffouny menjelaskan bahwa penetapan ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat, mulai dari proses pengumpulan dan penyusunan dokumen arsip hingga proses pendaftaran MOWCAP yang memakan waktu panjang.

"Penetapan ini bukan akhir, melainkan awal dari upaya kami untuk membawa arsip Indarung I ke tahap selanjutnya, yaitu Memory of the World (MOW). Kami berharap dapat terus mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), untuk mewujudkan cita-cita tersebut," ujar Indrieffouny.

Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, menambahkan bahwa arsip Indarung I memiliki nilai sejarah yang sangat penting, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. 

"Arsip ini merupakan bukti nyata perjalanan industri semen di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat," jelas Anita.

Terpisah, Kepala ANRI, Imam Gunarto, menyampaikan ucapan selamat kepada PT Semen Padang atas pencapaian luar biasa ini. Pengakuan UNESCO ini merupakan bukti nyata komitmen Semen Padang dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa.

Ia optimis bahwa penetapan MOWCAP ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin dikenal di kancah internasional. 

"Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang patut dilestarikan dan diakui oleh dunia," tutupnya.