Sumatra Barat Rahimnya Seniman Kelas Dunia
- Padang Viva
Oleh karena itu kata Hidayat, ia tak ragu untuk memberikan dana aspirasi untuk membiayai kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi salah satu pelengkap ekosistem budaya yang kita butuhkan.
Terpisah, Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Sumatra Barat, Yosi Nofa menjelaskan bahwa pagelaran tersebut diadakan untuk memperingati dua dekade wafatnya Gusmiati Suid.
“Kegiatan ini diadakan untuk memperingati hari wafatnya maestro tari kita, Gusmiati Suid, yang meninggal 28 September 2001 lalu,” kata Yosi.
Di samping itu, lanjut Yosi, kegiatan ini juga diharapkan dapat memicu koreografer dan penata tari hari ini untuk terus berkarya mengikuti jejak Gusmiati Suid.
Ia juga mengatakan Pagelaran ini juga mencoba menghadirkan Tari Rantak dan Tari Cewang di Langik dalam versi yang masih orisinal.
“Kita juga minta para peserta mainkan tari-tari Gusmiati dalam bentuk yang lebih asli. Tujuannya agar generasi kini mengenal lagi bentuk asli dua tari itu”, tutup Yosi.