KLHK Ajak Umat Muslim Adopsi Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Ilustrasi Sampah. Foto/istockphoto
Sumber :

Padang – Menggunakan semboyan Ramadan minim sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak masyarakat Indonesia untuk mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan di sepanjang bulan puasa.

Banjir Tiga Kecamatan di Musi Rawas Utara Berangsur Surut

Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Sinta Saptarina menyebut, bulan Ramadan merupakan momentum bagi umat muslim di seluruh dunia untuk memaksimalkan kebaikan. Tidak hanya menebar kebaikan kepada sesama manusia, tetapi juga dalam bertindak menjaga bumi dan seisinya. 

"Pada bulan Ramadan kita dituntut untuk menahan diri dan menahan nafsu. Namun demikian, timbulan sampah di bulan Ramadan justru tercatat naik 20 persen dikarenakan jumlah sisa makanan dan sampah kemasan. Kita ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk memberikan keteladanan dengan perubahan kecil terkait sampah,”kata Sinta Saptarina melalui keterangan resminya, Jumat 7 April 2023.

Jelang Idul Fitri Pemprov Sumbar Prediksi Harga Pangan Stabil

Sinta menjelaskan bahwa, volume timbulan sampah di Kota Surabaya mengalami peningkatan selama bulan Ramadhan. Saat kondisi normal, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya per hari, mencapai sekitar 1.500 hingga 1.600 ton. 

Jumlah sampah itu meningkat 100 hingga 200 ton per hari di bulan Ramadhan. Contoh lainnya kata Sinta, laporan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan yang mencatat kenaikan timbulan sampah sebesar 5 sampai 10 persen dibandingkan hari biasa, yakni sekitar 970 ton per hari.

Program Syiar Ramadan Majelis Dai Kebangsaan di Mentawai Berakhir Sukses

"Berdasarkan data KLHK, sampah organik berupa sisa makanan mendominasi komposisi sampah tertinggi di Indonesia mencapai 41,2 persen, diikuti oleh sampah plastik 18,2 persen,"ujar Sinta. 

Sinta Saptarina bilang, berdasarkan sumber, sampah rumah tangga menyumbang jumlah sampah nasional terbesar mencapai 39.2 persen. Apabila sampah tidak dapat terkelola dengan baik, ia meyakini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan memiliki potensi pencemaran lingkungan, hingga peningkatan emisi karbon dari sektor sampah.

Halaman Selanjutnya
img_title