Tim WRU BKSDA Sumbar Redam Kasus HTC di Kabupaten Solok
Padang – Tim wildlife rescue unit (WRU) dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) VIII Barisan Solok, kini sedang berjibaku menangani kasus Human Tiger Conflict (HTC) atau konflik harimau dan manusia di Jorong lubuk selasih Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat, Ardi Andono, pasca adanya laporan penampakan harimau sumatra pada senin kemarin, tim WRU dari RKW VIII Barisan Solok, bergerak ke lokasi untuk melakukan verifikasi dan upaya awal penanganan konflik.
Pengusiran atau penghalauan kata Ardi, adalah salah satu upaya yang hingga kini masih dilakukan guna meredam kasus Human Tiger Conflict agar tidak berdampak lebih luas lagi. Sementara, satu ekor anjing milik warga setempat dilaporkan mati.
“Penampakan harimau ini, dilaporkan oleh Walinagari Batang Barus. Pertama kali, dilihat oleh warga setempat atas nama Muhammad Rais. Hasil verifikasi lapangan, selain ditemukan jejak, satu ekor anjing mati dilaporkan mati,”kata Ardi Andono, selasa 21 Juni 2022.
Mengingat potensi resiko pada kasus HTC ini cukup tinggi, BKSDA Sumatra Barat kata Ardi, mengimbau kepada seluruh masyarakat disekitar lokasi temuan jejak untuk tidak beraktifitas diluar rumah sendirian, terutama pada malam hari.
https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/40-disaat-harimau-sumatra-nyasar-ke-hutan-beton?terbaru=1
“Juga, bagi warga yang memiliki atau memelihara hewan ternak, sementara ini agar dapat menempatkan hewan ternak di kandang.
Kami juga meminta bantuan kepada Walinagari, kepala jorong, dan masyarakat untuk ikut serta melakukan pengusiran atau penghalauan secara mandiri dengan melakukan bunyi-bunyian menggunakan meriam karbit,”tutup Ardi Andono.