Cegah Risiko Bencana, BPBD Sumbar Kembali Bentuk 10 Destana

Sosialisasi Program Desa Tangguh Bencana. Foto/Wahyu Saputra
Sumber :

"Semuanya harus terlibat, baik Pemda, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, serta masyarakatnya harus punya tujuan yang sama dalam penanggulangan bencana ini," harapnya. 

Ratusan Hektar Lahan Pertanian Terdampak Banjir Lahar Dingin Mulai Dinormalisasi

Kalaksa Tanah Datar, Yusnen menambahkan, Destana ini sangat penting diterapkan di semua nagari. Khusus di Tanah Datar, meskipun belum semua punya program Destana, namun setiap nagari sudah memiliki Satgas Bencana. 

Ia berpendapat, keberadaan Satgas Bencana di Tanah Datar berperan penting dalam upaya pengurangan risiko terjadinya bencana. Saat ini, sebanyak 75 nagari di Tanah Datar, masing-masing memiliki 20 personel Satgas Bencana. 

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

"Semuanya sudah kita bekali dengan beragam program, seperti pelatihan mitigasi bencana, manajemen risiko bencana, hingga praktik ke lapangan," jelasnya. 

Kendati begitu, Yusnen tidak menampik bahwa saat ini tidak semua Satgas Bencana di Tanah Datar programnya maksimal. Terlebih sejak Tanah Air dilanda pandemi COVID-19 yang telah meruntuhkan ekonomi masyarakat. 

3 WNI Asal Kabupaten Agam Berhasil Dievakuasi dari Lebanon

Dengan situasi itu, Yusnen berharap adanya anggaran lebih dari Pemda, BPBD Provinsi, hingga BNPB untuk membantu program peningkatan personel Satgas Bencana di Tanah Datar. Apalagi, persinel ini menjadi ujung tombak penanggulangan bencana. 

"Terlebih lagi, Tanah Datar termasuk aqurium atau lumbungnya bencana di Sumbar. Ada gempa, banjir, banjir bandang, longsor, gunung berapi, cuma tsunami yang tidak ada," tukasnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title