Pendidikan Global Citizenship Jadi Fokus Utama Program Kampus Merdeka
Padang – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebut jika pendidikan global citizenship menjadi fokus utama program Kampus Merdeka, khususnya untuk pertukaran mahasiswa.
Menurut Nadiem, hadirnya program pertukaran mahasiswa, tidak hanya membekali para mahasiswa dengan global citizenship, tetapi akan memperkuat kolaborasi sebagai negara anggota ASEAN.
"Penyebaran dan pertukaran pengetahuan akan memperkuat ekosistem riset, mendorong inovasi dan menguatkan daya saing ASEAN,"kata Nadiem Makarim, melalui siaran persnya, Jumat 25 Agustus 2023.
Bagi Indonesia, kata Nadiem, peran pendidikan tinggi sebagai katalisator pertumbuhan berawal dari memberikan kemerdekaan seluas-luasnya terhadap mahasiswa untuk mengalami interaksi dan kolaborasi tanpa batas.
"Melalui transformasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, saya yakin Indonesia siap melompat ke masa depan dan memberikan kontribusi yang jauh lebih besar bagi kemajuan ASEAN dan dunia,"ujarnya.
Senada dengan itu, pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menyebut jika Pemerintah Indonesia mendorong pertukaran dosen dan mahasiswa lintas negara ASEAN, penelitian bersama, dan kerja sama antar perguruan tinggi yang lebih erat dalam membangun masyarakat ASEAN yang damai, sejahtera, dan maju ke masa depan.
"Kita sedang mewujudkan visi ASEAN, one vision, one identity, and one community. Menyiapkan generasi muda kita menjadi pemimpin-pemimpin regional di masa depan,"tutup Nizam.