Anies Baswedan Ungkap Dinamika Politik Terkait Cawapres
- Dok. NasDem
Padang – Bakal calon presiden, Anies Baswedan, secara eksklusif berbicara tentang dinamika politik yang memimpin hingga pemilihan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, sebagai bakal calon wakil presidennya.
Anies menceritakan bahwa awalnya, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menghadapi sejumlah perbedaan pandangan yang membutuhkan penyelesaian. Perbedaan ini menjadi perhatian utama pada 27 hingga 29 Agustus 2023, ketika Tim 8 KPP mengadakan pembicaraan intensif tanpa mencapai kesepakatan.
"Dalam tiga hari tersebut, perbedaan pandangan di Tim 8 terasa cukup dalam, dan kami belum berhasil mencapai kesepakatan," kata Anies saat berbicara dalam sebuah talkshow bersama Najwa Shihab yang disiarkan di akun YouTube pribadinya pada Senin, 4 September 2023, dikutip dari Viva.
Anies mengungkapkan bahwa salah satu poin perbedaan pandangan tersebut berkaitan dengan pilihan calon wakil presiden dari KPP, yang mencuatkan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai salah satu opsi yang dijajaki.
"Saya membagikan pemikiran ini kepada Surya Paloh (SP). Dan saat saya melakukannya, SP tidak menolaknya," tambah Anies.
Anies juga menjelaskan respons Surya Paloh setelah dia menyebutkan nama AHY. Ternyata, Surya Paloh mengamini ide tersebut, dengan satu syarat, yaitu bahwa pencalonan Anies-AHY akan diumumkan mendekati batas akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Beliau bahkan menyatakan, 'itu adalah opsi yang boleh kita pertimbangkan di akhir, bukan sekarang'. Seiring berjalannya waktu, PKS juga memahami bahwa pilihan utama adalah AHY, dan Partai Demokrat pun demikian," ungkap Anies.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa Partai Demokrat sangat antusias untuk segera mendeklarasikan duet Anies-AHY. Namun, Surya Paloh lebih suka menjaga agar deklarasi tersebut dilakukan di saat-saat terakhir agar dapat menemukan solusi terbaik untuk menghadirkan Anies-AHY.
"Nama tersebut tidak ditolak, tetapi juga tidak segera diumumkan, melainkan ditemukan dengan kesepakatan pada akhirnya. Puncaknya terjadi pada hari Selasa, saat terjadi pertemuan yang tidak diduga sebelumnya," jelas Anies.
Selama perjalanan ini, perbedaan pandangan antara Partai Nasdem dan Partai Demokrat juga muncul, dengan beberapa anggota yang ingin bergerak cepat dan yang lainnya lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan.
"Ada yang bertanya, 'Mengapa kita harus terburu-buru?' Dan perbedaan tersebut tidak kunjung terselesaikan hingga akhirnya mencapai titik klimaks dengan perdebatan yang sengit karena beberapa pernyataan dianggap kurang tepat," kata Anies.
Bahkan ketika perbedaan pendapat mencapai puncaknya, Anies mengirimkan kesimpulan kepada juru bicaranya, Sudirman Said. Sudirman, setelah membaca pesan dari Anies, langsung menyoroti permasalahan ini dan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Anies menghadapi kendala dalam perjalanan politiknya.
"Mas, ini mas Anies tidak memiliki kendaraan," ujar Anies sambil menirukan ucapan Sudirman.