Bank Sampah, Salah Satu Solusi dalam Mengatasi Sampah di Kota Padang

program Tukar Sampah Jadi Emas
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Permasalahan sampah di Kota Padang telah menjadi sorotan utama, dengan produksi harian mencapai angka 650 ton, sebagaimana rilis pemko Padang pada Senin lalu. Namun, di tengah tantangan ini, ada harapan dari keberadaan Bank Sampah.

Banjir Tiga Kecamatan di Musi Rawas Utara Berangsur Surut

Baca juga: Padang Hasilkan 650 ton Sampah dalam Sehari, Bagaimana Pengelolaannya?

Lurah Bungo Pasang, Zulkarnaini, yang berada di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, menggarisbawahi pentingnya peran Bank Sampah dalam menangani krisis sampah.  Zulkarnaini bilang, dari 16 RW di kelurahannya, hanya ada dua Bank Sampah yang beroperasi, yaitu di RW 05 dan RW 12.

Jelang HKBN 2024, Pemko Padang Matangkan Persiapan

"Untuk lingkungan kelurahan Bungo Pasang hanya dua Bank Sampah, dan satu-satunya yang aktif berada di Komplek Pasir Putih, RT 02 RW 05, dengan nama Bank Sampah Lidah Mertua," ucap Lurah Zulkarnaini.

Sementara itu, Bank Sampah yang berada di RW 12 saat ini tidak aktif, namun pihak kelurahan berusaha untuk mengaktifkannya kembali. Pemerintah Kota Padang memang berharap agar setiap lingkungan RW memiliki Bank Sampah, namun kendala terletak pada lokasi yang tidak selalu tersedia.

Strategi Pemko Padang Rekayasa Lalu Lintas Saat Helatan Festival Muaro Padang

"Jadi, dari 16 RW di Bungo Pasang, hanya ada dua Bank Sampah yang ada, yaitu untuk Sungai Taruang RW 13, RW 01, dan yang berada di dekat RW 07, KPIK Bank Sampahnya di RW 12. Selebihnya, keberadaan sampah akan dikelola oleh Bank Sampah Lidah Mertua," ungkap Zulkarnaini.

Bank Sampah Lidah Mertua bukan hanya berfungsi sebagai tempat pengumpulan sampah, tetapi juga telah menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sampah. Saat ini, bank ini memiliki lebih dari 100 nasabah dan aset senilai Rp15 juta. Mereka memberikan layanan kepada nasabah mereka dua kali dalam sebulan.

Halaman Selanjutnya
img_title