Ganjar Pranowo Bantah Bukan Boneka Partai Jika Jadi Presiden

Ganjar Pranowo di hari terakhir jadi Gubernur.
Sumber :
  • Dok. PDIP

PadangGanjar Pranowo, bakal calon presiden, mengungkapkan pendiriannya terkait narasi yang mencapai dirinya sebagai boneka partai jika terpilih sebagai presiden. Dalam sebuah forum yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu, 20 September 2023, Ganjar menegaskan bahwa jabatan presiden adalah jabatan independen.

Perbaiki Jalan Rusak di Tanah Datar, Pemprov Sumbar Alokasikan Anggaran Sebesar Rp137 Miliar

"Presiden adalah presiden, dia menjalankan amanat penuh dari konstitusi yang ada, titik tidak komanya," tegas Ganjar sebagai tanggapan atas pertanyaan dari peserta forum, dikutip dari VIVA.

Dia berpendapat bahwa seorang presiden bisa dianggap sebagai boneka partai jika kebijakan yang dibuatnya terlihat terpengaruh oleh pihak eksternal, entah itu dari pengusungnya sendiri, campur tangan proxy negara lain, atau kelompok tertentu.

Bupati Khairunas Tekankan Pentingnya Peran Dunia Usaha dalam Pembangunan Solok Selatan

"Dari waktu ke waktu, kita bisa menilai sejauh mana pengaruh tersebut. Namun, yang pasti, Presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi. Dia memiliki independensi penuh," tambahnya.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga memberikan penekanan penting pada peran partai politik dalam demokrasi. Dia mengaku memiliki pengalaman panjang dengan partai politik, bahkan sejak kuliah. Ganjar menghadapi kritik ketika memilih untuk menjadi kader partai, tetapi menurutnya, langkah tersebut tidaklah salah karena membawanya masuk ke dalam sistem pemerintahan yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

Polri Klaim Kamtibmas Pasca Penetapan Pemilu 2024 Berjalan Aman

"Saat kami melakukan demonstrasi di bundaran, saya ingin berbicara dengan teman-teman, 'Mengapa demonstrasi kita tidak membuahkan hasil? Apa yang harus kita lakukan? Kita harus masuk ke dalam sistem untuk memiliki andil dalam pengambilan keputusan'," ungkapnya.

Ganjar Pranowo merasa bangga dengan pencapaiannya saat berhasil menjadi anggota DPR. Dalam perannya tersebut, dia berhasil mengusulkan dan meloloskan berbagai keputusan penting, antara lain, mengenai keterwakilan perempuan di politik, UU Keistimewaan Yogyakarta, serta upayanya dalam pemberantasan korupsi di Jawa Tengah. Sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, 

Halaman Selanjutnya
img_title