Kontroversi: Jerman Dikritik Hamas karena Pasokan Amunisi Tank ke Israel dan Kontroversi Intervensi

Amunisi militer Israel
Sumber :
  • telegrahp.co.uk

Padang – Pejabat pemerintah Jerman telah menyetujui pengiriman ribuan butir amunisi presisi tank berukuran 120 milimeter ke Israel.

Keberuntungan Setelah Kegagalan: Indonesia Hindari Israel di Olimpiade 2024

Sejak permintaan Israel untuk proyektil tank pada November lalu, Kanselir Jerman, Departemen Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perekonomian telah melakukan pembicaraan untuk memenuhi permintaan tersebut. Menurut laporan harian Jerman pada 16 Januari 2024, perusahaan pertahanan Jerman tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dalam waktu singkat, sehingga kementerian mulai merencanakan penyediaan amunisi dari persediaan tentara Jerman sendiri.

Jika kesepakatan ini terealisasi, ini akan menjadi pengiriman senjata publik pertama dari Berlin ke Tel Aviv sejak dimulainya perang di Gaza.

Babe Haikal Klarifikasi Video Nongkrong di Pizza Hut: Jangan Salah Boikot

Der Spiegel melaporkan bahwa Jerman sebelumnya telah memasok pasokan medis dan peralatan pelindung ke Israel. Kedua pihak sepakat untuk menjaga kerahasiaan terkait permintaan pengiriman senjata mematikan karena Israel ingin menjaga keamanan informasi terkait kemampuan militernya.

Menyikapi berita ini, pejabat Hamas mengutuk Jerman, menyatakan bahwa pengiriman peluru tank ke Israel akan menjadikan Jerman sebagai mitra langsung dalam perang melawan rakyat Palestina di Gaza.

Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina Tiba di Mesir

"Tampaknya, Jerman mereproduksi sejarahnya yang penuh dosa terhadap kemanusiaan. Jerman tidak belajar dari dosa-dosa masa lalu," demikian bunyi pernyataan dari Hamas. Pekan lalu, Jerman juga mendapat kecaman setelah mengumumkan niat untuk intervensi sebagai pihak ketiga dalam kasus genosida di Mahkamah Internasional, yang diajukan oleh Afrika Selatan atas tindakan pemerintah Israel di Gaza.

Presiden Namibia, Hage Geingob, mengingatkan Jerman akan kekejaman yang dilakukannya terhadap masyarakat adat Herero dan Nama di tanah Namibia. Geingob menuduh Jerman tidak mampu mengambil pelajaran dari sejarah yang kelam.

Halaman Selanjutnya
img_title