Misteri Kematian Bocah 13 Tahun di Padang, Keluarga Bantah Sebagian Keterangan Polisi

Ilustrasi mayat
Sumber :
  • pixabay

Padang – Keluarga Afif Maulana, bocah 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah jembatan By Pass Kuranji, Padang, membantah sebagian pernyataan Kapolda Sumatera Barat terkait kronologi kematian Afif. Keluarga menuntut transparansi dan keadilan dalam kasus ini.

KPU Sumbar Antisipasi Risiko Erupsi Marapi Saat Pilkada 2024

Salah satu yang dibantah adalah pernyataan Kapolda soal dugaan Afif melompat dari atas jembatan. Menurut Afrinaldi, Ayah korban pernyataan ini tidak masuk akal apalagi di tubuh anaknya tidak ditemukan adanya kondisi patah tulang kaki, tangan atau kepala pecah.

"Keterangan polisi hanya tulang rusuk enam patah, itu saja. Kaki dan kanan mulus. Bercak darah tidak ada," kata Afrinaldi, dikutip dari rekaman wawancara, Selasa 25 Juni 2024. 

Timnas Skateboard Indonesia Jajal Obstacle Skatepark di Kota Serambi Mekkah

Afrinaldi mengungkap bahwa pada malam kejadian, anaknya berencana nonton bareng pertandingan sepakbola bersama rekannya. Pukul 8 malam bahkan ia sempat melakukan panggilan video

Saat itu anaknya berada di kawasan Cenkeh. Pada pukul 23.00 WIB kata Afrinaldi, dirinya kembali melakukan panggilan video. Saat itu, Afif menyebut ia sedang berada di rumah teman. 

Enam Nagari di Sijunjung Dihantam Banjir Bandang

"Saya tanya jam berapa pulang, jam 2 dini hari katanya. Saya bilang jangan pulang, nanti dibegal. Tidur saja di sana," tutupnya. 

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan, hingga kini sudah ada 40 saksi yang diperiksa terkait dengan kasus penemuan jasad korban Afif Maulana. 

Halaman Selanjutnya
img_title