Lapas Suliki Ciptakan Batik Tulis Motif Jeruji dan Miliki Hak Paten
- Istimewa
Padang – Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki ciptakan inovasi dalam pembinaan kemandirian warga binaan yaitu dengan pelatihan membatik bersama Batik Gambir Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kegiatan membatik tersebut berlangsung selama dua kali dalam sepekan yang diikuti oleh 20 warga binaan dan langsung diajarkan oleh owner batik gambir Erni Setiyaningsih, serta kedua pegawainya Eri Nanda dan Gushendra.
Kepala Lapas Kelas III Suliki Kaesworo mengatakan pelatihan membatik dilakukan dengan metode batik tulis menggunakan canting listrik dan berbahan lilin ini serta menggunakan pewarna alami dari tanaman gambir.
"Sebelumnya, kegiatan ini sekaligus mengisi waktu luang selama bulan Ramadhan dan menjelang berbuka puasa, tapi kini kalau ada pesanan atau permintaan dari luar, biasanya kita langsung melakukan pembuatan batiknya," kata Kamesworo, Kamis 1 Agustus 2024.
Ia menjelaskana bahwa motif batik tulis jeruji besi yang diciptakan di Lapas Suliki juga sudah terdaftar dalam legalitas Hak Ciptanya.
"Kegiatan membuat batik tulis ini juga memiliki manfaat melatih kesabaran dan ketelitian, secara tidak langsung mempengaruhi mental emosionalnya untuk stabil dan fokus dalam proses pengerjaan membatik," kata Kamesworo.
Menurutnya, pemilihan motif jeruji besi merupakan ciri khas dari lembaga pemasyarakatan yang lahir dan dibuat oleh para warga binaan.
"Secara tidak langsung kita sampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak melanggar hukum dan sebagai pengingat menjadi warga negara yang taat aturan," ujar Kalapas Kelas III Suliki.
Ia berharap motif batik jeruji besi ini dapat diterima di masyarakat dan menjadi pilihan dalam mengenakan produk batik tulis serta untuk warga binaan pelatihan ini bisa menjadi bekal mereka saat telah bebas nanti.
"Berbagai produk batik tulis dihasilkan seperti sajadah, sarung, kain, syal serta kerudung, motifnya pun beragam berupa motif minangkabau, motif gambir dan motif jeruji besi serta kaligrafi Lafadz," katanya.