Kopi Espresso, Si Hitam Pekat yang Bercerita dalam Diam
- Padang Viva / Andri Mardiansyah
Padang – Di dasar cangkir yang kecil itu, terbentang semesta rasa yang pekat. Hitamnya kopi espresso bukan sekadar warna, melainkan kisah yang diramu dari biji-biji pilihan.
Dipetik dengan tangan yang tahu betul kapan waktu terbaik untuk memisahkan mereka dari ranting kehidupan.
Espresso, lahir dari tekanan, dari air yang dipaksa menembus butiran kopi halus dengan kekuatan yang nyaris brutal, namun melahirkan keindahan dalam tiap tetesnya.
Seperti kehidupan, espresso mengajarkan bahwa di balik tekanan yang mendera, sering kali tersimpan kelezatan yang paling murni.
Aroma yang menguar dari permukaannya bagaikan puisi yang tak perlu dibaca untuk dimengerti. Ia menari di udara, menelusup ke dalam kenangan yang mungkin telah lama tersimpan.
Seteguk pertama adalah sapaan yang tajam, namun akrab. Ia menyentak kesadaran, membangunkan jiwa yang lelah dengan kehangatan yang tak selalu lembut, tapi jujur.
Di lidah, ia menorehkan pahit yang indah—pahit yang bukan sekadar rasa, melainkan pengalaman.