Niatan Gubernur Bikin Hotel Berbintang Di Area Gedung Kebudayaan Dibongkar Fraksi Gerindra

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar, Hidayat
Sumber :
  • Rico

Padang – Ketua Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat, Hidayat menyebutkan jika pihaknya mencium adanya niatan dari Gubernur Mahyeldi untuk membangun hotel berbintang di kawasan Gedung Kebudayaan Sumatera Barat. Rencana pembangunan itu, diduga menggunakan mekanisme investasi dari pihak ketiga. 

Pemprov Sumbar Diminta Serius Perbaiki Jalan Provinsi yang Rusak

Bukti adanya rencana pembangunan itu kata Hidayat, dibuktikan melalui pelaksanaan FGD yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar kepada beberapa seniman dan budayawan Sumbar pada 22 Desember 2022 lalu. Dimana materi FGD tersebut adalah, akan membangun hotel berbintang di Taman Budaya Padang.

"Fraksi Gerindra menilai niat dan aksi coba-coba mempengaruhi Seniman dan Budayawan Sumbar untuk ikut bersepakat atas pembangunan hotel di kawasan Taman Budaya tersebut, merupakan upaya yang keliru,"kata Hidayat, Selasa 3 Januari 2023. 

Padang Raih Penghargaan Kota Peduli HAM

Menurut Hidayat, rencana pembnangunan hotel berbintang di kawasan Taman Budaya Padang ini, juga bertentangan dengan Keputusan Gubernur bernomor 050-47-2022 yang salah satu poinnya adalah, menuntaskan pembangunan Gedung Kebudayaan sesuai dengan perencanaan awal, sebagaimana telah dirintis oleh Gubernur Sumbar sebelumnya yakni Irwan Prayitno.

"Prinsipnya, Fraksi Gerindra pada berbagai kesempatan resmi sebelumnya ikut mendorong Pemrov untuk menggaet investasi di daerah ini. Namun, bukan di kawasan yang sudah jelas peruntukkannya seperti Taman Budaya Padang,"ujar Hidayat.  

Gamad, Seni Tradisional Minangkabau Jadi Fokus Utama Festival Gamad

Hidayat bilang, niat untuk membangun atau mengalihfungsikan Taman Budaya menjadi kawasan komersial seperti membangun hotel tersebut, kami nilai selain bertentangan dengan SK Gubernur sendiri, juga berpotensi membrangus aktivitas berkesenian, menutup proses dialektika berkebudayaan antar generasi, menghentikan atraksi seni pertunjukan lintas generasi dan lintas aliran seni budaya yang selama ini hidup di kawasan Taman Budaya. 

"Hari ini, fasilitas itu tidak lagi berfungsi karena terhalang beton-beton gedung yang tidak selesai dibangun sesuai rencana dan jadwalnya.

Halaman Selanjutnya
img_title