Rumah Singgah Bung Karno Dihancurkan, Utut Adianto Turun Gunung

Utut Adianto (Kanan Ketiga)
Sumber :
  • padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Wakil Sekretaris Jenderal bidang Internal DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Utut Adianto meninjau bekas bangunan Rumah Singgah Presiden RI pertama, Soekarno yang sudah rata dengan tanah akibat alih fungsi.

Prabowo Kenalkan Menteri Kabinet Merah Putih, Tak Ada Nama Raffi Ahmad

Bangunan yang berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 12 Kota Padang itu, termasuk dalam bangunan cagar budaya dan sudah terdaftar dengan Nomor Inventaris 33/BCB-TB/A/01/2007.

"Pertama, kita lihat ini sudah rata dengan tanah. Kalau sudah masuk cagar budaya, pemerintah harusnya memberi perhatian. Ini kondisinya, merobohkan bangunan ini, pemiliknya mendapatkan surat atau izin dari Pemko Padang,"kata Utut Adianto, Selasa 21 Februari 2023.

Warga Padang Diminta Untuk Tidak Panik Dengan Isu Gempa Megathrust

Utut bilang, usai melihat secara langsung bangunan bersejarah yang sudah rata dengan tanah tersebut, dirinya akan melaporkan dan mendiskusikan persoalan ini dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.. 

"Kalau tahu begini, tentu nanti kembali ke Jakarta membicarakan dengan menteri dan ketua umum (PDIP),"kata Utut.

Festival Maek 2024 Resmi di Helat

Utut melanjutkan, meski nanti bangunan rumah singgah Bung Karno ini dibangun lagi, tentu harus ada insentif dari pemerintah kepada pemilik. Karena nanti akan menjadi destinasi wisata tambahan di Kota Padang yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Daerah, khususnya Pemko Padang.

"Sebelum rumah ini diruntuhkan, sama sekali  tidak diperhatikan. Rumah ini baru disorot begitu sudah dirobohkan beberapa waktu lalu. Jika dibangun ulang nanti, harus ada insentif tambahan dari pemerintah untuk pemeliharaan,"ujar Utut.

Merujuk data Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat, rumah singgah Bung Karno ini awalnya bernama Rumah Ema Idham.  Menjadi tempat menginap Sukarno saat Jepang masuk ke Indonesia. D rumah ini, Sukarno menghimpun dan mengkonsolidasikan kekuatan untuk melawan penjajah.