Bendi, Transportasi Tradisional yang Kini Masih Eksis di Padang Panjang

Bendi
Sumber :
  • Diskominfo Padang Panjang

Padang – Di jantung Kota Padang Panjang, di mana hiruk pikuk kendaraan bermotor mulai menguasai, masih ada sekelebat nostalgia yang tertinggal.

Lebih Dari 2 Juta Wisatawan Berkunjung ke Kota Padang Tahun Ini

Bendi, kereta kuda yang dulu menjadi saksi bisu perjalanan waktu, kini bertengger di sudut-sudut kota, menunggu penumpang yang setia.

Kucuran peluh kuda dan gemricik roda di atas jalanan berbatu, menjadi irama nostalgia yang mengundang rindu.

Bus Trans Padang Buka Peluang Baru bagi Wisatawan dan Perekonomian Bungtekab

Di Kota Padang Panjang salah satunya, jumlah Bendi yang beroperasi kian hari semakin menurun. Para kusir Bendi harus bersaing dengan kemajuan teknologi yang sekarang serba cepat. 

Banyak masyarakat yang lebih memilih menaiki kendaraan motor pribadi atau ojek online dengan alasan kecepatan tadi.

Festival Muaro Semakin Dekat: Persiapan 90 Persen, Siap Hibur Warga dan Wisatawan

Bendi-bendi yang masih bertahan ini, dapat ditemukan di perempatan Pasar Pusat. Biasanya sudah siap menunggu penumpang sejak pukul 08.30 WIB di sepanjang Jalan Imam Bonjol. 

Kini, Bendi bertransformasi menjadi daya tarik wisata. Wisatawan lokal maupun luar kota sering kali tertarik mencoba pengalaman menaiki Bendi untuk berkeliling kota.

Atau mengunjungi objek wisata seperti Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) atau masjid-masjid tua di Padang Panjang.

Can Sidi (68 tahun), seorang kusir veteran asal Batipuh mengaku sudah setengah abad bekerja sebagai kusir Bendi di Padang Panjang. Baginya, Bendi tak sekadar sarana mencari pundi-pundi rupiah. Ia merasa Bendi harus tetap dijaga kelestariannya. 

Tak hanya para kusir yang berjuang menjaga eksistensi Bendi, tetapi juga ada para wisatawan dan masyarakat luar daerah yang masih setia menjadikan Bendi sebagai bagian dari pengalaman mereka. 

Salah satunya adalah Audia. Seorang pengunjung dari Curup, Bengkulu yang selalu menyempatkan diri menaiki Bendi setiap kali mengunjungi adiknya yang menempuh pendidikan pesantren di Kota Serambi Mekkah ini.

“Setiap selesai berbelanja di Pasar Pusat, saya juga pasti memilih naik Bendi untuk pulang. Bukan hanya itu, setiap kali saya dan keluarga berkunjung ke sini, kami selalu menyempatkan diri berkeliling kota dengan Bendi. Rasanya tak lengkap jika datang ke Padang Panjang tanpa menaiki Bendi,” cerita Audia.

Bagi wisatawan yang tertarik merasakan pengalaman berkeliling Padang Panjang dengan Bendi, tarif yang ditawarkan cukup terjangkau.

Hanya dengan membayar minimal Rp30.000, Bendi dapat dinaiki tiga hingga empat penumpang yang akan diajak mengunjungi berbagai objek wisata kota ini.