Tradisi Serak Gulo: Warisan Budaya yang Penuh Makna Asal Tanah Hindustan
- Diskominfo Padang
Ketika waktu menunjukkan pukul lima sore, puncak acara tiba. Lantunan doa mengalun, membalut suasana dengan khidmat.
Sebelum gula dilemparkan, bendera hijau berlambang bulan dan bintang dikibarkan di puncak Masjid Muhammadan, menjadi pertanda bahwa kebahagiaan siap disebar.
Panitia dengan cekatan membawa gula ke atap masjid dan empat panggung di sekitarnya.
Ketika gula mulai dilemparkan, suasana pecah oleh pekik tawa anak-anak dan antusiasme orang dewasa.
Tangan-tangan menggapai, berlomba meraih manisnya rezeki. Bagi mereka, gula itu bukan sekadar benda, melainkan simbol keberkahan yang dicari dan dirayakan bersama.
Dalam kerumunan itu, semua batas lenyap. Yang kaya, yang miskin, yang muda, yang tua, semua sama.
Gula-gula yang terserak menjadi penghubung jiwa-jiwa, menjadikan kota Padang sebagai panggung besar bagi kebersamaan yang autentik.