Angka Kemiskinan Ekstrim Di Sumbar Turun 

Ilustrasi
Sumber :
  • Pixabay

Padang – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat, Medi Iswandi menyebut, berdasarkan data yang dirilis tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), angka kemiskinan ekstrim di Sumatera Barat turun 0,14 persen di tahun 2022. 

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

Angka penurunan ini kata Medi, menjadi yang tertinggi nomor tiga di pulau Sumatera, bersama dengan Provinsi Jambi. Secara nasional, Sumbar juga termasuk satu dari 20 provinsi yang mengalami penurunan kemiskinan ekstrim.

"Jika kita runut dari tahun 2020, kondisi kemiskinan ekstrem di Sumbar terus menurun. Mulai dari 83,930 jiwa (1,53 persen) di tahun 2020, turun menjadi 50.840 (0,91 persen) tahun 2021, dan sekarang turun menurun menjadi 43.670 (0,77 persen) tahun 2022," kata Medi Iswandi, Kamis 10 November 2022.

Gubernur Mahyeldi: Jumlah Perantau Disinyalir Melebihi Jumlah Penduduk Sumbar

Medi bilang, penurunan tersebut tak lepas dari konsistensi Pemerintah Provinsi Sumbar melaksanakan berbagai program unggulan untuk pemberdayaan di berbagai bidang, seperti bidang entrepeneur, pertanian, dan pariwisata.

Untuk perkotaan misalnya kata Medi, Pemprov Sumbar menggencarkan program 100 ribu entreprenur. Program ini, mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa alokasi anggaran aspirasi DPRD.

Jelang Idul Fitri Pemprov Sumbar Prediksi Harga Pangan Stabil

Sedangkan untuk pedesaan, melalui program terpadu di sektor pertanian dalam arti luas, yaitu perkebunan, perikanan dan kelautan, kehutanan (perhutanan sosial), peternakan dan pertanian holtikultura. Tidak main-main, alokasi anggaran untuk sektor ini minimal 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daersh (APBD) Provinsi Sumbar.

Lalu kata Medi adalah dari kegiatan kepariwisataan. Dengan memperbanyak event-event sehingga kunjungan meningkat dan terjadi transaksi ekonomi serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
img_title