Sumbar Masuk 10 Besar Daerah Tingkat Perceraian Tertinggi

Ilustrasi Perceraian
Sumber :
  • Pixabay

Padang – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumatera Barat, Hidayat menyebutjkan jika provinsi Sumbar masuk dalam daftar 10 besar daerah dengan angka perceraian tertinggi di Indonesia. 

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Menurut Hidayat, berdasarkan rilis data Kementerian Agama, dari 45 ribu perkawinan, 8 ribu atau sekitar 20 persen diantaranya, berakhir dengan perceraian.

Sedangkan BPS mencatat, pada tahun 2021 terjadi 9.371 kasus perceraian, dengan rincian 2.372 kasus Cerai Talak dan 6.999 kasus cerai gugat. 

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

"Tinggi angka perceraian merupakan fenomena yang harus segera dicarikan solusinya. Pemprov melalui pihak terkait perlu merunut akar persoalannya, karena sebuah perceraian dipicu oleh banyak faktor, terutama kurangnya pengetahuan tentang keluarga Sakinah dan ketidak mampuan pasangan pengantin menata ekonomi,"kata Hidayat melalui keterangan tertulisnya, Rabu 4 Januari 2023.

Hidayat bilang, selain persoalan tingginya angka perceraian, Sumatera Barat juga dicatat sebagai daerah dengan jumlah LGBT terbanyak.  Mengutip data hasil tim konselir penelitian perkembangan penyakit HIV-AIDS, angka LGBT di Sumbar pada posisi tahun 2019 tercatat 18.000 orang.

Menjelajah Warisan Budaya Minangkabau di Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Meski belum ada laporan terbaru, namun populasi LGBT di Ranah Minang ini diperkirakan sudah semakin jauh lebih banyak. 

"Perilaku-perilaku seperti ini kami nilai sudah tidak mencerminkan Sumbar sebagai daerah yang menganut Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,"ujar Hidayat. 

Selain itu, Hidayat juga menilai jika persoalan ini juga menandakan kepedulian atau kepekaan gubernur terhadap masalah sosial dan agama yang tak terlihat, jika tidak mau dikatakan tidak ada. 

"Menurut hemat kami, solusinya adalah pemerintah provinsi perlu duduk bersama dengan pemerintah kabupaten kota untuk penanganan persoalan-persoalan sosial dan agama ini,"tutup Hidayat.