Kasi Binmas Satpol PP Kalbar akui Ada Pemukulan saat Demo Peningkatan IPM
- VIVA Padang/Ngadri
PADANG – Aksi unjuk rasa damai Menuntut Gubernur Kalbar untuk mempercepat peningkatan IPM di Kalbar yang digelar Solidaritas Mahasiswa dan Pengemban Amanat Rakyat Provinsi Kalbar (Solmadapar) berakhir ricuh pada Rabu, 15 Maret 20223.
Kericuhan terjadi bermula anggota Satpol PP Kalbar melakukan upaya paksa memadamkan ban yang dibakar oleh mahasiswa. Dalam kericuhan tersebut ada sejumlah mahasiswa yang diduga terkena pukulan oknum Satpol PP.
Kepala Seksi Binmas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Barat Edy Karmilan mengklarifikasi peristiwa kericuhan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalbar bermula ada mahasiswa membakar ban dihalaman kantor Gubernur Kalbar. Kemudian api tersebut dipadamkan oleh anggota Satpol PP menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) tapi mahasiswa marah dan terjadi saling dorong-dorongan sehingga terjadi keributan.
“Saat dilakukan pemadaman oleh anggota Satpol PP anak mahasiswa tidak terima shingga terjadi dorong-dorongan dan ada pemukulan. Cuman belum diketahui siapa yang memukul karena pada waktu kejadian orang ramai,’’ujar Edy saat dikonfirmasi vis telepon pada Rabu, 15 Maret 2023.
Edy menambahkan, terkait adanya informasi kejadian pemukulan terhadap mahasiswa dia akan mengecek kamera pengintai CCTV yang ada di kantor Gubernur Kalbar. Dan akan melakukan pemanggilan kepada anggota Satpol PP yang ikut melakukan monitoring aksi unjuk rasa.
‘’Besok akan kita cek CCTV yang ada dikantor Gubernur Kalbar dan jika nanti sudah dicek dan bukan anggota Satpol PP yang melakukan pemukulan yang membuat berita itu ‘tewas’,’’tambah Edy
Sebelumnya diberitakan, Humas Solmadapar Kalbar Agim Nastiar mengaku kecewa dan menyatakan mosi tidak percaya kepada Satpol PP Provinsi Kalbar terkait aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh dan ada tiga mahasiswa yang diduga terkena pukulan oknum Satpol PP.
"Perut bagian bawah saya ditendang dan dipukul di bagian hidung hingga berdarah. Kemudian Ikram Hasrul Andi ditinjau bagian pusat dan Raihan kena tinju di bagian muka,"ujar Agim kepada Viva pada Rabu, 15 Maret 2023.
Dia mengatakan, tindakan arogansi yang dilakukan oknum Satpol PP Provinsi Kalbar kepada sejumlah mahasiswa yang sedang menggelar aksi unjuk rasa tidak mencerminkan lembaga pemerintah dari Satpol PP.Karena aksi unjuk rasa tersebut mengantongi ijin dan dilindungi Undang-Undang.
"Kami Menyatakan kecewa dan menyampaikan Mosi Tidak Percaya Terhadap Satpol PP Provinsi Kalbar,"ujarnya.