Duka Warga Atas Kematian Harimau Betina Bernama Puti Maua

Proses Evakuasi Harimau Puti Maua. Foto/Andri Mardiansyah/Padang Viva
Sumber :

Padang – Puti Maua, harimau betina yang diselamatkan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resor Maninjau dari lokasi konflik di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam Januari enam bulan lalu, dinyatakan mati pada rabu  8 Juni 2022 sekira pukul 05.00 WIB.

Kuota Haji Sumbar 2025 Sudah Terpenuhi, Pelunasan Bipih Tahap II Masih Berlangsung

Nasib Puti, tak se elok dua harimau sumatra lainnya bernama Surya Manggala dan Citra Kartini yang baru saja dilepasliarkan ke habitat aslinya di kawasan TNKS. Apa yang terjadi dengan Puti, tak hanya sekedar menambah daftar panjang kasus kematian harimau sumatra. 

Tapi juga, menyisakan duka mendalam terutama bagi warga setempat. Rano Fajri salah satunya. Pria berumur 38 tahun ini, merasakan kehilangan yang amat besar pasca mendapat kabar tentang kematian Puti Maua.

Pramanifest Jemaah Haji Sumatera Barat Hampir Tuntas, Pramanifest Sudah Diangka 93,33 Persen

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/119-puti-maua-harimau-betina-dari-agam-mati?terbaru=1

Bagi Rano, Puti memberikan warna baru di kehidupannya. Meski termasuk kategori hewan buas, namun Rano memberanikan diri terlibat penanganan konflik selama 41 hari bersama dengan petugas dari BKSDA Sumbar resor Maninjau.

Bupati Dharmasraya Perjuangkan Daerahnya Masuk RPJMN 2025-2030

Selain bentuk tanggung jawab seorang warga terhadap keamanan kampungnya, melibatkan diri dalam penanganan konflik satwa liar khususnya harimau Puti, bagi Rano merupakan tindakan yang patut dilakukan demi kelestarian harimau sumatra. 

https://padang.viva.co.id/ragam-konservasi/120-pesan-hashim-djojohadikusumo-pasca-kematian-harimau-puti-maua?terbaru=1

Halaman Selanjutnya
img_title