DNA Kelinci Belang Sumatra Yang Mati Di Uji Tim Ahli Biologi Unand
Ahmad Fakhri menambahkan, Muzo Biologi Unand merupakan sarana untuk kepentingan penelitian, dan pengabdian bagi seluruh mahasiswa jurusan Biologi Unand baik mahasiswa baru, pra-penelitian dan penelitian maupun mahasiswa tugas akhir.
Selain itu, laboratorium ini juga dapat digunakan oleh dosen atau institusi lain yang ingin melakukan penelitian dan identifikasi hewan. Museum ini, juga punya misi yaitu melaksanakan pengumpulan dan pendokumentasian keanekaragaman hewan tropis untuk mendukung praktik dan penelitian taksonomi hewan dan memberikan pelayanan identifikasi dan deskripsi satwa bagi pihak lain yang berkepentingan.
Duka Mendalam Bagi Dunia Konservasi
Diceritakan Ahmad Fakhri pada 9 Juni 2022 lalu, masyarakat dan pengamat konservasi di Sumatera Barat, dikejutkan dengan penemuan seekor kelinci belang sumatera oleh Kelompok Sadar Wisata Saniangbaka, Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok.
Kelinci tersebut, ditemukan dengan kondisi tubuh yang kurang sehat dan penuh dengan caplak. Usai diserahkan kepada Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Sumatra Barat Seksi Konservasi Wilayah III, satwa ini kemudian di titipkan dan dirawat secara intensif di yayasan Kalaweit pada 11 Juni 2022.
Sebelumnya dibawa ke Kalaweit, kelinci belang Sumatra ini juga sudah mendapatkan penanganan dan perawatan pertama dari dokter hewan di Solok untuk penanganan pertama, Namun, pada 12 Juni 2022 pukul 07.30 WIB, kelinci ini mengalami syok dan kejang-kejang dan akhirnya dinyatakan mati pada pukul 12.30 WIB.