Buntut Pembakaran Alquran, Umat Muslim Kalbar Minta Pemerintah Boikot Produk Swedia
- Ngadri
PADANG - Ratusan umat muslim Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa damai di Kantor DPRD Kalbar buntut pembakaran Alquran pada Senin, 30 Januari 2023. Dalam unjuk rasa damai tersebut pengunjuk rasa membawa baliho bertuliskan "Aksi bela Alquran".
Diketahui bahwa beberapa hari ini dihebohkan oleh aksi pembakaran Alquran yang diduga dilakukan oleh RP warga (Swedia) dan EW warga (Belanda). Akibat pembakaran Alquran tersebut membuat umat dari penjuru dunia marah dan menyampaikan aksi protes dengan menggelar aksi unjuk rasa.
Pantauan di lapangan untuk rasa di mulai di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, dan selanjutnya para pengunjuk rasa bergeser ke kantor DPRD Provinsi Kalbar dengan menggunakan satu unit mobil truk dan sepeda motor.
Tiba di halaman kantor DPRD Provinsi Kalbar, para pengunjuk rasa langsung menyampaikan aspirasi dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian. Usai menyampaikan aksi, para pengunjuk rasa kemudian masuk ke kantor DPRD untuk melakukan dialog.
Perwakilan pengunjuk rasa Habib Rizal Hasan Alkadrie, mengucapkan terima kepada anggota DPRD Provinsi Kalbar yang sudah menerima dan menerima aspirasi terkait peristiwa pembakaran Alquran.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Provinsi Kalbar yang telah menerima aspirasi dan Alhamdulillah diterima dengan baik. Dan pada intinya saya meminta kepada anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi ini kepada pemerintah pusat,"ujar Rizal kepada Viva pada Senin, 30 Januari 2023.
Rizal menambahkan, dengan adanya peristiwa pembakaran Alquran itu ia meminta pemerintah memboikot produk Swedia dan Belanda. Dan meminta agar hubungan deplomatik Indonesia dan Swedia di putuskan.