Kementan Manfaatkan Momen Penas Untuk Pamerkan Close Loop Kambing, Domba Hingga Itik

Mentan SYL (kanan)
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Kementerian Pertanian memanfaatkan ajang Penas Petani Nelayan XVI di Padang, Sumatera Barat untuk memamerkan percontohan Closed Loop kambing, domba dan Itik kepada pengunjung.

Mayat Perempuan Terbungkus Karung Putih di Tanah Datar Punya Tato di Lengan Kiri

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Closed loop merupakan metode pendekatan pola peternakan terpadu dari hulu ke hilir untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan, meningkatkan skala ekonomi dan pendapatan petani, serta mampu meningkatkan produktivitas ternak.

“Ini contoh yang bagus untuk peternakan yang berorientasi agribisnis”, kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin 12 Juni 2023.

Warga Tanah Datar Dihebohkan Dengan Temukan Mayat Terbungkus Karung Putih

Menteri SYL pun berharao Closed loop juga bisa diterapkan di berbagai daerah dengan menggandeng perbankan dan swasta untuk pengembangannya. Sehingga, peternak tidak perlu khawatir jika ingin mengembangkan ternaknya. 

"Kementan saat ini sudah menggandeng perbankan untuk memfasilitasi peternakan rakyat yang melakukan usaha pembibitan dan budidaya. Para peternak dapat ikut memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya untuk penguatan akses pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan kualitas bibit, akselerasi peningkatan populasi untuk meningkatkan produktifitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi daging nasional," ujar  SYL.

Kabar Gembira, Puluhan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah di Sumbar Kini Sudah Punya Izin Operasional

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menjelaskan bahwa, pola Closed Loop merupakan salah satu langkah dalam adaptasi dan mitigasi risiko terhadap perubahan iklim dan antisipasi krisis pangan global.

Ciri dari Closed Loop, yang pertama adalah penerapan pengembangan peternakan dari Hulu hingga Hilir, kemudian ciri kedua adalah berskala usaha dan yang ketiga adalah harus efisien. 

Dia bilang, bahwa kambing dan domba, serta itik merupakan salah satu komoditas ekspor. Bahkan, kebutuhan ternak domba atau kambing yang hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, dan disisi lain potensi ekspor domba atau kambing juga sangat tinggi. 

“Saat ini kita telah ekspor produk olahan unggas ke beberapa negara, dan kita juga telah bisa menembus ekspor daging ayam karkas, serta telur ayam konsumsi ke Singapura dan saat ini sedang proses audit untuk ekspor ke Uni Emirat Arab,"tutup Nasrullah.