Batra: Petualangan Kuliner yang Menantang di Kepulauan Mentawai
- Padang Viva / Andri Mardiansyah
Padang – Jika Anda menyusuri keindahan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Batra, kuliner khas yang menantang sekaligus memikat.
Batra bukan sekadar makanan. Ia adalah sebuah petualangan rasa yang memadukan keberanian, tradisi, dan kearifan lokal. Namun, bersiaplah, karena Batra bukanlah makanan biasa.
Ia adalah ulat sagu yang muncul dari pohon sagu yang telah membusuk. Ya, ulat sagu. Anda bisa menyantapnya hidup-hidup atau diolah dengan berbagai cara, tergantung seberapa besar nyali Anda.
Batra bukan hanya sekadar camilan eksotis. Bagi masyarakat Mentawai, ia adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Tinggi protein, Batra menjadi sumber nutrisi penting yang telah mengisi perut generasi demi generasi.
Kini, Batra tak hanya hadir di meja makan keluarga, tetapi juga merambah ke acara-acara tradisional dan warung-warung kecil yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Batra bisa dinikmati dalam berbagai bentuk disangrai, digoreng, direbus, atau bahkan disate. Namun, bagi orang Mentawai, sensasi terbaik adalah menyantapnya hidup-hidup.
Meskipun kuliner modern mulai merambah Mentawai, Batra tetap menjadi primadona. Ia adalah simbol identitas yang tak tergantikan. Setiap hari, Batra selalu tersaji di Uma, rumah tradisional Mentawai.