Merajut Tenun Kebangsaan
- Padang Viva
Padang – Anggota DPD RI, Fahira Idris menyebut bahwa tidak mudah menjadi negara seperti Indonesia yang begitu majemuk. Ini karena harus menyatukan sebuah bangsa yang begitu bhineka. Meski demikian, ketulusan hati dan pikiran para pendiri bangsa terbukti mampu mewujudkan perbedaan menjadi kekuatan.
Fahira menilai, sebanyak 17 ribu pulau lebih, ribuan lebih suku bangsa yang berbeda budaya, adat, bahasa, keragaman agama dan sebagainya, teguh berkomitmen bersatu dalam sebuah bangsa bernama Indonesia.
"Segala Kebhinekaan itu, ditenun dengan sangat rapi, kuat dan solid oleh Pancasila,"kata Fahira Idris, Kamis 15 Juni 2023
Menurut Fahira Idris, jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka yaitu saat Sumpah Pemuda 1928, para pendiri republik ini sudah sadar sepenuhnya bahwa bangsa di Nusantara ini amat bhineka.
Namun, mereka juga memahami bahwa Kebhinekaan di Nusantara adalah fakta, bukan masalah. Dengan hati yang tulus dan murni, disertai keberanian tinggi, para pendiri bangsa ini merajut kebinekaan suku, adat, agama, keyakinan, bahasa, geografis yang sangat unik, menjadi sebuah tenun kebangsaan yang saat ini kita rasakan.
"Jika para pendiri bangsa ini, merajut tenun kebangsaan dengan keberagaman, maka tugas seluruh rakyat Indonesia sekarang adalah merawat tenun kebangsaan tersebut,"ujar Fahira.
Fahira bilang, upaya merajutan tenun kebangsaan belum selesai, karena tenun kebangsaan adalah sebuah proses terus menerus yang wajib kita kuatkan terus menerus. Terlebih saat ini dan ke depan, tantangan bangsa baik internal maupun eksternal semakin dinamis.