TKN Prabowo-Gibran: Fokus pada Substansi Gagasan, Bukan Menyerang Cak Imin dan Mahfud MD dalam Debat
- VIVA/M.Wali Wafa
Padang – Tim Kampanye Nasional (TKN) Teritorial Prabowo Subianto-Gibran telah menyatakan bahwa dalam debat cawapres kedua atau debat keempat Pilpres 2024, yang dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Minggu, 21 Januari 2024, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, tidak akan mengadopsi strategi menyerang terhadap sesama calon seperti Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Mahfud MD.
Ahmad Doli Kurnia, Komandan TKN Teritorial, menegaskan bahwa fokus dalam debat tersebut lebih pada penyampaian gagasan dari masing-masing calon, daripada saling menyerang. Doli menyatakan, "Ya, kami sepakat sampai sejauh ini memang begitu, ya (tidak menyerang calon lain). Kami ingin juga belajar, debat itu juga memberikan pendidikan politik tentang etika, sopan santun, dan pemilihan kata yang pantas, yang harus terus diterapkan dalam masyarakat kita."
Politikus Partai Golkar tersebut meyakini bahwa jika para calon saling menyerang, substansi debat tidak akan tersampaikan dengan baik. "Jadi, jangan sampai substansi mengenai rencana ke depan hilang karena terlalu banyak koreksi antar calon. Bicara mengenai kelemahan masing-masing pasti ada, tetapi tidak perlu terlalu banyak fokus pada hal itu," ujar Doli.
Doli juga menambahkan bahwa Gibran tidak akan memberikan pernyataan yang merendahkan calon lainnya. "Kami sengaja tidak membuka ruang bagi pernyataan yang bisa merugikan pihak lain. Fokus kami adalah Pak Prabowo dan Pak Gibran menyampaikan rencana pembangunan dan komitmen, tanpa mencari-cari kesalahan orang lain. TKN bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran memang fokus pada substansi debat, bukan mencari-cari kesalahan orang," tandasnya.
Diketahui, debat keempat nanti dijadwalkan berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Minggu, 21 Januari 2024, pukul 19.00 WIB. Debat akan membahas tema-tema krusial seperti pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta kehidupan masyarakat adat dan desa.
