PT KCI Borong 3 Rangkaian KRL dari China untuk Armada Jabodetabek

Rangkaian KRL Commuterline
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Paramayuda

Padang – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter resmi menambah armada KRL Jabodetabek dengan memborong tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari produsen kereta asal China, CRRC Sifang. Nilai kontrak pengadaan KRL ini mencapai Rp 783 miliar dengan tipe KCI-SFC120-V.

Mayat Perempuan Terbungkus Karung Putih di Tanah Datar Punya Tato di Lengan Kiri

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa impor kereta dari CRRC Sifang merupakan tahap akhir dari proses pengadaan armada KRL Jabodetabek. "Pengadaan ini untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek yang telah mencapai hampir 1 juta pengguna per hari," kata Asdo dalam keterangannya, dikutip Jumat, 2 Februari 2024.

Sebelumnya, KAI Commuter telah melakukan beberapa langkah untuk menambah armada KRL, antara lain:

Warga Tanah Datar Dihebohkan Dengan Temukan Mayat Terbungkus Karung Putih

- Penandatanganan kerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan 16 rangkaian KRL baru dengan total investasi hampir Rp 3,83 triliun.

- Penandatanganan kerja sama dengan PT INKA untuk pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun.

Kabar Gembira, Puluhan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah di Sumbar Kini Sudah Punya Izin Operasional

Seluruh pembiayaan pengadaan KRL ini berasal dari pinjaman KAI Commuter, Shareholder Loan dari PT KAI, dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Asdo menjelaskan, pengadaan KRL ini dilakukan untuk:

- Penambahan kapasitas angkut pengguna.

- Replacement sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA.

- Menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada tahun 2025.

Pada 9 November 2023 lalu, KAI Commuter juga telah melakukan penandatanganan MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd. untuk kerja sama pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia. Kerja sama ini meliputi pengadaan sarana Electric Multiple Unit (EMU) dan Diesel Multiple Unit (DMU), serta sharing teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian.

MoU ini merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya dan diharapkan dapat meningkatkan teknologi perkeretaapian di Indonesia.