Mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Jokowi: Sorotan Media Asing atas Langkahnya

Padang – Keputusan Mahfud MD untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, sekitar 12 hari sebelum Pilpres 2024, menjadi sorotan utama bagi media asing.

Media Malaysia, Bernama dan The Sundaily, melaporkan bahwa Mahfud telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 10 menit di Istana Negara pada Kamis, 1 Februari 2024. Mahfud menyatakan bahwa surat tersebut berisi ucapan terima kasih atas penunjukannya sebagai Menko Polhukam pada tahun 2019.

"The Sundaily" mencatat bahwa surat tersebut menjelaskan keputusannya untuk fokus pada aktivitas politik serta mengandung permintaan maaf atas segala kesalahan yang mungkin terjadi selama menjalankan tugasnya. "Kami berbicara dengan tulus dalam suasana yang hangat, berbagi senyuman, dan mengenang masa lalu saat kami memulai kerja sama," ujar Mahfud dalam konferensi pers. "Presiden mengakui masa jabatan saya yang panjang sebagai menteri yang bertanggung jawab atas politik, hukum, dan keamanan, yang berlangsung selama empat setengah tahun, lebih lama dibandingkan dengan menteri lain yang menjabat pada periode pemerintahan Jokowi," tambahnya.

Di media Singapura, "The Straits Times" menyoroti mundurnya Mahfud dengan menulis bahwa langkah ini disebabkan oleh dugaan bahwa Presiden Jokowi mulai memihak pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Menteri senior Indonesia mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap dugaan keberpihakan menjelang pemilu 2024," demikian tulis media tersebut.

Dalam liputannya, "The Straits Times" juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi mendapat kritik dari berbagai politisi dan analis politik karena dugaan tersebut.