Kisah Ria Berjuang Melawan Kanker Kelenjar Getah Bening di Negeri Jiran
- Padang Viva / Andri Mardiansyah
Padang – Ria baru berusia 22 ketika harus berobat di Pantai Hospital Ayer Keroh, Melaka, sebuah rumah sakit yang tergabung dalam jaringan IHH Healthcare Malaysia.
Di usia yang masih belia, ia dipaksa oleh keadaan untuk terus memantik asa sembuh dari penyakit yang saban hari kian menggerogoti sistem kekebalan tubuhnya.
Ia adalah penyintas limfoma alias kanker kelenjar getah bening. Kanker yang menyerang sistem limfatik yakni bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Ria adalah anak pertama dari Safarudin (49 tahun) dan Basra Handayani (48 tahun). Ia tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir strata 1 Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Jepang pada salah satu Perguruan Tinggi di Kota Padang, Sumatera Barat.
Kampungnya berada di wilayah Sungai Ungar, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Kepulauan Kepri. Sejak akhir Maret 2024, ia harus bolak-balik ke Negeri Jiran demi "membunuh" sel kanker kelenjar getah bening yang menggerogoti tubuhnya.
Meski sudah melewati tahapan ujian proposal, Ria harus rela meninggalkan bangku kuliah untuk sementara waktu untuk berobat di Land of Indigenous Malay alias tanah Melayu Adat
Skripsinya jadi tertunda. Ia harus fokus menyembuhkan penyakit yang ia idap agar kelak sembuh total dan kembali dengan semangat baru meraih apa yang sudah ia cita-citakan.