Warga Sumbar Yang Terjebak Perang di Lebanon Tiba di Kampung Halaman 

Empat Warga Sumbar Yang Dievakuasi dari Lebanon
Sumber :
  • Humas Pemprov Sumbar

Padang – Empat Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang terjebak dalam situasi konflik peperangan di Lebanon dan wilayah sekitar, kini sudah berada di kampung halaman masing-masing.

Selasa Besok KPU Sumbar Helat Debat Pamungkas Pilgub Sumbar

Ke empat warga Sumbar itu, tiba di Ranah Minang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau Selasa 15 Oktober 2024 sekira pukul 07.45 WIB setelah sebelumnya di inapkan di Hotel Balairung Jakarta.

"Ke Empat WNI, khususnya yang dari Sumbar sudah tiba di tanah air. Hari ini, kita bawa ke kampung masing-masing,"ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy, Selasa 15 Oktober 2024.

Ongkos Tambahan Menanti Penumpang Kereta Api di Sumbar Jika Langgar Aturan Bagasi

Ke Empat warga Sumbar itu kata Audy, yakni Sari dan dua anaknya masing-masing bernama Ahmed dan Mohammed yang berasal dari Kabupaten Agam, serta Muhammad Luthfi Ahmadi dari Pasaman Barat.

"Ibu sari ini, kebetulan suaminya orang sana. Suaminya tidak ikut di evakuasi. Karena bu Sari adalah WNI, maka menjadi kewajiban Pemerintah mengevakuasi. Sementara Luthfi, dia sedang menempuh studi di Beirut baru delapan bulan,"kata Audy.

Dendeng Batokok: Rasa, Tradisi, dan Cinta dalam Sepiring Kuliner Minangkabau

Audy menyebut, ke empat warganya itu, akan tinggal di kampung halaman masing-masing sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Apabila kemudian eskalasi konflik mereda dan situasi sudah aman dan mereka ingin kembali lagi ke sana, maka Pemerintah akan memfasilitasi.

"Kita bawa dulu ke kampung masing-masing sampai batas waktu yang belum ditentukan,"ujar Audy.

Audy menambahkan, keberhasilan proses evakuasi terhadap seluruh WNI termasuk yang berasal dari Sumatera Barat ini, berkat adanya kerjasama antara Pemerintah Sumbar dengan Kemendagri dan Kemenlu.

"Kita bekerjasama dengan Kemendagri dan Kemenlu untuk mencoba mendata WNI kita yang khususnya dari Sumbar. Sejauh ini baru ada Empat orang,"tutup Audy Joinaldy.