Segmen Megathrust Mentawai-Siberut Simpan Potensi Magnitudo 8.9

Peta Gempa Segmen Megathrust Mentawai-Siberut
Sumber :
  • BMKG

Lalu, bagaimana dengan ingatan masyarakat di Minangkabau tentang hal itu. Yose menjelaskan, jika sejumlah naskah tentang gempa yang ditemukan oleh para filolog terdahulu, dapat menjadi gambaran jika gempa bumi itu merupakan sebuah peristiwa bencana alam yang berulang-ulang terjadi di Ranah Minang maupun wilayah lain di Indonesia. 

Dalam Seminggu Gunung Marapi Sembilan Kali Meletus

Tentunya, dengan penafsiran dan prakiraan setelah kejadian gempa. Maka dari itu, teks gempa yang lahir menggambarkan jiwa zaman saat itu, persisnya proses pemikiran, pemaknaan, individu dan komunitas yang melahirkannya. 

Dampak Kerusakan akibat Gempa Bumi Pasaman Barat Magnitudo 6.2.

Photo :
  • -
Gunung Marapi Naik Status Jadi Level III Siaga

Yose menjelaskan, dalam penelitian yang pernah ia lakukan, saat gempa menghantam Kota Padangpanjang dan sekitarnya pada 1926, seorang penulis kondang Minangkabau bernama Mahmoed Joenoes, menjadikan peristiwa itu sebagai landasan untuk memperkaya Tafsir Koeran Indonesia, buku tafsir yang ia tulis sejak 1921.  

"Dalam tafsir tersebut, Joenoes menuliskan jika persoalan gempa bumi ini telah dijelaskan Allah SWT dalam surat Az-Zalzalah, yang berarti keguncangan," ujar Yose. 

Pertamina Resmikan Tujuh Lembaga Penyalur BBM Satu Harga Klaster Sumatera

Yose mencontohkan, dalam surat Al Fajr ayat 21, juga dijelaskan tentang bencana gempa bumi ini. Ayat ini berbunyi, 'kallaa idzaa dukkati al-ardhu dakkan dakkaan' Artinya, jangan (berbuat demikian) apabila bumi diguncangkan berturut-turut. Menurut ulama M. Quraish Shihab, makna ayat ini adalah menghantam sesuatu sehingga menghancurkannya. 

Pengulangan kata 'dakkan' merupakan isyarat bahwa penghancuran itu benar-benar akan terjadi, atau untuk mengisyaratkan berulangnya penghancuran itu, masing-masing wilayah atau gunung dihancurkan sehingga benar-benar hancur. Jika ditinjau berdasarkan ilmu Geofisika, kata 'dakkan' dalam surat Al Fajr ayat 21 itu, dapat dimaknai terangkatnya kerak bumi yang berupa lempeng tektonik yang berada di atas fluida bawah permukaan yang sangat panas. 

Halaman Selanjutnya
img_title