Segmen Megathrust Mentawai-Siberut Simpan Potensi Magnitudo 8.9
- BMKG
Gempa Bumi di Masa Lalu dalam Tafsiran Lisan dan Manuskrip Kuno
Berkaitan dengan bencana gempabumi dan tsunami di Ranah Minang, Peneliti sejarah kegempaan Sumatera Barat, Yose Hendra menyebutkan jika kejadian lindu, baik dulu maupun sekarang, sering diinterpretasikan dengan cara yang berbeda dari sudut pandang menurut paham tertentu.
Yose bilang, ingatan kolektif gempa masa lalu, banyak dikisahkan secara turun-temurun melalui pelbagai tafsiran baik itu secara lisan maupun dalam bentuk manuskrip atau tulisan tangan dari orang-orang terdahulu. Salah satunya, dapat dilihat dari Alquran sebagai naskah lama yang juga merupakan kitab suci umat Islam.
“Di dalam Alquran ini, gempa bumi dijelaskan dalam puluhan surat dan ayat. Orang-orang kampung di negeri Minangkabau yang masih berpikiran tradisional pada masa dahulu, cenderung menganggap gempa adalah takdir yang telah digariskan dalam Alquran atau pun kitab kuning yang dipercayai," kata Yose.
Bahkan kata Yose, mereka pasrah menghadapi datangnya bencana itu. Surau pun menjadi pilihan tempat berlindung kala gempa bumi melanda. Nah, pemikiran inilah yang kemudian memberikan sudut pandang kearifan lokal dalam menyikapi gempa tersebut. Bisa dimaknai, apakah masyarakat kala itu, memiliki pemikiran pengurangan risiko bencana, atau sebaliknya merupakan pertanda untuk lebih mensyukuri dan lebih religius.